Tim PKM Universitas Darma Agung Paparkan 8 Aksi Integrasi Guna Penurunan Stunting

Rapat Koordinasi Penyamaan Persepsi dan Penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Tebingtinggi

TEBINGTINGGI (mimbarsumut.com) – Tim PKM Universitas Darma Agung Medan – Sumut melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Koordinasi Penyamaan Persepsi dan Penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Tebingtinggi.

Pengabdian kepada masyarakat tersebut dilaksanakan, Rabu 9 Februari 2022 di aula Bappeda Kota Tebingtinggi. Kegiatan ini juga sesuai permohonan Kepala Bappeda Kota Tebingtinggi Erwin Suheri Damanik yang mengundang Rehmuli Karo – Karo sebagai Pejabat Fungsional LLDIKTI untuk menjadi nara sumber.

Sebelum memaparkan terkait penyamaan persepsi dan penguatan tim percepatan penurunan stunting di Kota Tebingtinggi, Rehmuli Karo – Karo menyampaikan bahwa Tim PKM Universitas Darma Agung terdiri dari Prietsaweny Riris T Simamora S.Sos MSi selaku Dekan Fisipol Universitas Darma Agung, Besti Rohana Simbolon S.Sos M.Ikom, Doli Panjaitan MIP.

Dalam rapat koordinasi penyamaan persepsi tim percepatan penurunan stunting Kota Tebingtinggi, Rehmuli Karo – Karo menyampaikan bahwa latar belakang kegiatan tersebut karena melihat prevalensi stunting Kota Tebingtinggi berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 ada pada 17,3 % dan target penurunan stunting dalam RPJMN tahun 2024 adalah sebesar 14 %.

Selain itu, Kota Tebingtinggi ditetapkan sebagai lokasi fokus percepatan penurunan stunting terintegrasi tahun 2022. Untuk pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting yakni analisi situasi, rencan kegiatan, rembuk stunting, Perwa tentang peran kelurahan, pembinaan KPM, sistim manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting serta reviu kinerja tahunan memerlukan kerjasama lintas sektor.

Aksi integrasi merupakan instrument kegiatan untuk meningkatkan integrasi (keterpaduan) intetvensi gizi sensitif dan spesifik dalam penurunan stunting serta intervensi yang dilakukan tepat sasaran.

Langkah – langkah yang telah dilakukan Kota Tebingtinggi sebagai lokasi fokus percepatan penurunan stunting terintegrasi 2022, kata Rehmuli antara lain, penandatanganan surat komitmen kepala daerah, SK Kepala Daerah penetapan kelurahan lokus stunting tahun 2022.

SK Kepala Daerah tim percepatan penurunan stunting Kota Tebingtinggi tanggal SK 1 November 2021 sesuai dengan Rencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) sesuai dengan Perka BKKBN No 12 tanggal 21 Desember 2021, draft Perwa tentang pencegahan dan penanganan stunting di Kota Tebingtinggi dan koordinasi lintas sektor.

Disebutkan Rehmuli Karo – Karo, ada beberapa kali telah dilakukan koorsinasi lintas sektor yakni pada 5 November 2021, rapat koordinasi stunting di aula Bappeda Kota Tebingtinggi diikuti Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas DP3APM, Kepala Dinas PPKB dan Kepala Dinas PUPR.

Pada 27 Januari 2022, dilakukan koordinasi terkait pelaksanaan 8 aksi kovergensi yang dilakukan Dinas Kesehatan dan diikuti Kepala Bappeda, Dinas Kesehatan dan Dinas PPKB.

Sebelumnya, juga telah dilakukan koordinasi dengan tim pendamping regional I Bina Bangda bersama bapak Rizal Efendi pada 25 Januari 2022 di Medan.

“Penurunan stunting di 514 kabupaten / kota di Indonesia adalah untuk menuju Indonesia Emas 2045,” sebut Rehmuli.

Laporan : napit

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed