Feature : Sutan S
Pandemi COVID-19 di tanah air tercinta hingga kini belum mereda dan belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Musibah ini telah memukul semua sektor kehidupan. Bukan saja kesehatan manusia yang diancamnya bahkan telah merenggut banyak korban jiwa serta berdampak pada kehidupan sosial ekonomi.
Kalau dulu bisa bersilaturahmi tanpa jarak, kini harus physical dan social distancing.Ekonomi juga terdampak luas, antara lain kehilangan pekerjaan, tutup berbagai usaha dan berkurangnya pendapatan.
Akibat pandemi COVID-19 itu, juga dirasakan secara luas masyarakat Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara.
Pemkab Batubara bersama Polres Batubara dan TNI serta instansi terkait bersinergi untuk menekan penyebaran COVID-19. Kini Kabupaten Batubara masuk kategori PPKM level 3.
Kegiatan belajar di Kabupaten Batubara dilaksanakan secara tatap muka terbatas mulai dari tingkat TK sampai tingkat SMP. Sementara untuk tingkat SMAN belum melaksanakan pembelajaran tatap meski secara terbatas.
Untuk menjadikan Kabupaten Batubara menjadi zona hijau berbagai upaya telah dilakukan dalam menekan penyebaran COVID-19 dan perlunya kesadaran masyarakat terutama dalam menjaga kesehatan, menerapkan protokol kesehatan 5M dan tetap memakai masker saat beraktivitas di luar rumah serta mengikuti anjuran pemerintah untuk mengikuti vaksinasi
Disatu sisi Bupati Batubara Ir Zahir MAP bersama Forkopimda terus berupaya meringankan beban masyarakat dengan memberikan bantuan sembako dan taliasih kepada masyarakat luas terdampak COVID-19.
Bantuan juga datang dari Kapolda Sumut dan Polres Batubara, Kadin Batubara serta pihak terkait lainnya
Dalam upaya menunjang perekonomian rakyat agar bangkit kambali bupati Batubara Ir Zahir MAP menyalurkan bantuan berupa peralatan, mulai dari mesin pres belinjo, mesin pres untuk membuat pisang saleh ,mesin jahit ,alat tenun serta lainnya.
Pada saat menyerahkan bantuan tersebut Bupati Zahir tetap menghimbau masyarakat agar menjaga kesehatan, patuhi protokol kesehatan 5M dan jangan kendor untuk tetap memakai masker.
” Ayo jangan kendor pakai masker untuk melindungi diri dan keluarga serta orang lain agar tidak terpapar COVID-19,” ujar Bupati Zahir terus mengingatkan
Dengan bantuan berbagai jenis peralatan diatas diharapkan akan mendorong bangkitnya perekonomian rakyat yang terpuruk akibat pandemi yang terus berkepanjangan.
Hasilnya mulai terlihat produk-produk olahan rumahan dengan kemasan yang cukup.baik mulai bermunculan di tempat- tempat penjualan di kios – kios dan pasar tradisionil
Untuk memproduksi pisang saleh Bupati Batubara Ir Zahir MAP telah menyerahkan 100 unit alat pres mencetak pisang sale dilengkapi 100 unit open dan Impulse sealer kepada masyarakat Desa Sumber Padi kecamatan Limapuluh Kabupaten Batubara.
Bupati Batubara Ir Zahir MAP mengatakan, bantuan alat pres pisang saleh yang diberikan kepada pengrajin pisang saleh untuk meningkatkan produksi pisang saleh untuk.meningkatkan perekonomian masyarakat.
Desa Sumber Makmur dijadikan sentra penghasil pisang saleh di Kabupaten Batubara.
Kades Sumber Makmur Aprianto melalui sekretaris desa Sumber Makmur Bayu Syahputra membenarkan adanya bantuan Bupati Batubara.
“Benar ada bantuan dari Bupati Batubara berupa alat pres pisang saleh dilengkapi dengan open dan reles ,” terangnya saat berbicang bersama mimbarsumut.com di ruang kerjanya Kamis, (26/8/21). Sayangnya sang sekretaris tidak memiliki data lengkap bantuan apa saja yang diberikan Bupati Batubara kepada masyarakat Desa Sumber Makmur.
Namun seorang staf /kaur Martini dikantornya mengatakan ada seratus alat pres pencetak pisang saleh dilengkapi dengan 100 open dan impulse sealer yang diberikan kepada warga pengrajin pisang saleh yang memproduksi pisang saleh secara rumahan.
Warga penerima bantuan, kata sekdes Bayu Syahputra sangat berterimakasih kepada Bupati Batubara Zahir atas bantuan peralatan pres pencetak pisang saleh beserta peralatan lainnya secara gratis ditengah pandemi COVID-19 yang belum bisa dipradiksi kapan akan berakhir.
Ekspor ke Malaysia
Pengrajin pisang saleh secara rumahan bergabung dalam satu wadah /kelompok bernama ” Melati” diketuai oleh Parimin sekaligus pemegang ijin usaha pembuatan pisang saleh.
Ditemui terpisah di rumahnya di Desa Sumber Makmur, Kamis (26/8/21) petang, Parimin menceritrakan pembuatan pisang saleh produk rumahan awalnya dikerjakan secara manual begitu juga dengan kemasannya. Pengeringannya pisang saleh juga mengandalkan sinar mata hari.Produksi pisang saleh olahan pengrajin rumahan itu akan meningkat pada saat musim kemarau karena pengeringan/ pemasakannya mengandalkan panas sinar mata hari.
“Setelah adanya bantuan dari Bupati Batubara Ir Zahir MAP berupa 100 unit alat pres cetak pisang, 100 open dan impulse sealer produksi pisang saleh makin meningkat dan lebih hegenis dan dikemas lebih apik.Hasil olahan pisang saleh dari Desa Sumber Padi lewat kelompok Melati sudah dikirim ke berbagai kota/ kabupaten di Sumatera Utara bahkan sampai ke Aceh bahkan sudah diekspor ke negeri jiran Malasya,” terang Parimin.
Dikatakan Parimin, setelah adanya bantuan Bupati Batubara Ir Zahir MAP berupa alat pres pisang, open dan reles pengolahan pisang saleh dalam pengering tidak seluruhnya mengandalkan sinar mata hari lagi sebahagian anggota sudah beralih memanfaatkan open. Anggota yang memiliki modal lebih telah memamfaatkan open untuk pengeringan pisang tentunya dengan produksi lebih besar
Menurut Parimin (56) pisang untuk bahan pisang saleh di Kabupaten Batubara cukup banyak. Namun selama musim penghujan yang hampir setiap hari telah mengganggu produk pisang saleh terutama anggota yang mengandalkan panas mata hari untuk menjemur pisang terpaksa menghentikan sementara memproduksi pisang saleh.
Anggota kelompok Melati yang bermodal pas-pasan dengan produksi terbatas tidak menggunakan open dan tetap mengandalkan panas matahari.Namun pengemasannya sudah menggunakan alat impulse sealer agar pengemasannya terlihat lebih rapi dan apik. Alasannya menggunakan tenaga listrik yang diperhitungkan menjadi beban bagi modal pembuatan pisang saleh.
Mereka tetap mengandalkan panas mata hari untuk produk rumahan.Selama musim penghujan para agen pisang yang selama ini mendatangkan pisang untuk kelompok Melati terpaksa mengurangi pengiriman pisang kepada kelompok Melati
Ditambahkan Parimin, karena tidak semua anggota memanfaatkan open untuk pengeringan pisang saleh, jadi banyak open bantuan Bupati Batubara itu yang tidak dimanfaatkan dan disimpan oleh anggota
Parimin mengungkapkan akibat pandemi yang berkepanjangan dan tujuan ekspor pisang saleh ke Malasya sementara ini terpaksa terhenti karena negeri jiran Malaysia juga sempat berstatus lock down.
” Kita berdoa dan berharap kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi COVID-19 cepat berlalu agar kita bisa kembali pada kehidupan normal seperti sebelum pandemi.Bila keadaan kembali normal kami yakin produk pisang saleh dari Desa Sumber Makmur dapat meningkat dan bisa kembali di ekspor ke negeri jiran Malaysia dan ekomi rakyat akan kembali bangkit, insya allah, ” harap Parimin.
Bupati Batubara Ir Zahir MAP didampingi Ketua TP PKK Batubara Ny Maya Zahir menyaksikan pengepresan membuat pisang saleh ,usai penyerahan 100 alat pres pembuatan pisang saleh .