66 Gejala Tak Biasa COVID-19, Benjol di Lidah Hingga Cegukan

Kesehatan, NASIONALDibaca 857 Kali

JAKARTA (MS) – Gejala COVID-19 yang paling umum terjadi adalah demam, batuk, sesak napas, dan hilang indra penciuman atau perasa. Tetapi, para pakar mengungkap gejala lain yang lebih beragam.

Baru baru ini, para peneliti melakukan pemeriksaan pada 666 pasien COVID-19 dan menemukan ada gejala tak biasa yakni benjlan di lidah. Benjolan mirip jerawat ini berwarna merah atau putih.

Sebelumnya, para ilmuwan juga mendapati sejumlah pasien COVID-19 yang mengeluhkan sakit kepala. Keluhan ini dialami 9-21 persen pasien.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa gejala tak biasa yang ditemukan pada pasien COVID-19.

1. Benjolan di lidah
Dikutip dari The Sun, para peneliti melakukan pemeriksaan pada 666 pasien Corona dengan pneumonia ringan hingga sedang yang dirawat di salah satu rumah sakit di Madrid, Spanyol. Usia rata-rata pasien adalah 56 tahun dan lebih dari setengahnya berjenis kelamin wanita.

Hasilnya menunjukkan, sebanyak 26 persen pasien virus Corona mengalami ruam di dalam mulut, seperti benjolan di lidah berwarna merah atau putih. Beberapa pasien pun menggambarkan benjolan ini mirip dengan jerawat.

Terkait hal ini, para ahli dari King’s College London mengatakan, ruam kulit bisa menjadi salah satu tanda gejala baru COVID-19.

2. Perubahan kondisi kulit
Tanda baru yang juga perlu diwaspadai adalah perubahan kondisi kulit. Dikutip dari Express, kondisi benjolan gatal di kulit dilaporkan terjadi pada beberapa pasien Corona di Inggris.

Gejala di kulit ini tercatat pada COVID-19 Symptoms Study App. Kondisi ini menyebabkan kulit pasien Corona tampak seperti timbul benjolan merah dan kemungkinan besar terasa sangat gatal.

Kondisi kulit seperti ini berkembang di punggung tangan dan kaki, meskipun sebenarnya bisa berkembang di mana saja pada tubuh.

Para peneliti juga menemukan 8,8 persen orang yang dites positif Corona melalui swab, mengalami ruam di kulit seperti jenis cacar air sebagai bagian dari gejala mereka.

“Biang keringat atau ruam jenis cacar air bisa jadi tanda terinfeksi Corona. Area kecil, benjolan merah gatal yang dapat terjadi di mana saja di tubuh, tetapi terutama di siku dan lutut serta bagian belakang tangan dan kaki. Ruam tersebut dapat bertahan selama berhari-hari atau berminggu-minggu,” jelas para peneliti.

3. Sering sakit kepala
Thailand melaporkan adanya satu kasus baru virus Corona COVID-19 pada Selasa (31/8/2020). Pasien diketahui mengeluh sakit kepala, sebelum ia dinyatakan positif terinfeksi virus Corona COVID-19.

Dikutip laman Bangkok Post, pasien Corona baru tersebut adalah seorang perempuan asal Inggris yang berusia 29 tahun.

Dia mengeluhkan demam dan sakit kepala. Tes kedua yang dilakukan pada Kamis (27/8/2020) lalu menyimpulkan bahwa perempuan itu positif terinfeksi COVID-19.

Selain itu, laporan WHO dikutip dari Healthline, mengamati lebih dari 55 ribu kasus COVID-19 yang dikonfirmasi. Sebanyak 13,6 persen diantaranya mengeluh gejala COVID-19 sakit kepala.

Sementara laporan CDC terkait orang yang dirawat di RS dengan COVID-19 menemukan bahwa, sakit kepala dilaporkan sebanyak 9,6 hingga 21,3 persen, tergantung pada usia individu. Sakit kepala ditemukan sebagai gejala yang lebih umum pada orang di bawah usia 65 tahun.

4. Cegukan
Gejala lain yang tak terpikirkan adalah cegukan. Seorang pria (62) asal Chicago mengeluh cegukan hingga berhari-hari dan ia dinyatakan positif COVID-19 tanpa disertai gejala lainnya.

Pasien ini masuk ke unit gawat darurat dengan suhu badan 37,3 derajat celcius dan nadi 96 denyut permenit. Dokter melakukan pemindaian dan mendapat ground glass opacities yang mengindikasikan masalah pada paru.

“Sepengetahuan kami, ini adalah laporan kasus pertama cegukan tak sembuh-sembuh sebagai keluhan yang muncul pada pasien positif COVID-19 dalam literatur medis kegawatdaruratan,” tulis pada ilmuwan dalam laporannya, dikutip dari The Sun.

5. Ruam di mulut
Dikutip dari Medical Xpress, dokter di Spanyol melaporkan bahwa pada beberapa kasus pasien Corona mengalami gejala ruam berupa bintik-bintik kemerahan di bagian dalam mulutnya.

Ruam jenis ini secara klinis lebih dikenal sebagai enanthem. Menurut ahli kulit di Amerika Serikat (AS), sudah tidak mengherankan bahwa virus Corona yang berada di selaput lendir bisa menyebabkan ruam di mulut.

Sebuah penelitian diterbitkan jurnal Jama Dermatology yang dipimpin oleh Dr Juan Jimenez-Cauhe dari Rumah Sakit di Universitas Ramon y Cajal, Madrid, melakukan penelitian terhadap 21 pasien Corona yang dirawat pada awal April lalu.

Hasilnya, enam pasien memiliki ruam di bagian mulut. Disebutkan, usia pasien yang terkena berkisar antara 40-69 tahun dan empat dari enam pasien tersebut adalah perempuan.

Menurut para peneliti, ruam ini bisa terjadi mulai dari dua hari sebelum gejala COVID-19 muncul hingga 24 hari setelahnya, dengan waktu rata-rata sekitar 12 hari setelah timbulnya gejala.

6. Diare dan muntah
Menurut Dr Tom Waterfield dari Universitas Belfast, memasukkan gejala diare, muntah, dan sakit perut ke dalam daftar gejala COVID-19 yang resmi bisa dipertimbangkan. Ini karena gejala tersebut bisa saja berpotensi membahayakan anak-anak.

“Kami menemukan bahwa diare dan muntah adalah gejala yang dilaporkan oleh beberapa anak, dan saya pikir menambahkannya ke daftar gejala yang di kini diketahui perlu dipertimbangkan,” ucap Dr Waterfield yang dikutip dari Daily Star.

Untuk membuktikannya, Belfast meneliti 1.000 anak dengan usia rata-rata 10 tahun. Mereka diuji darahnya untuk mengidentifikasi apakah mereka terinfeksi COVID-19. Hasilnya adalah 68 anak memiliki antibodi dengan demam yang paling umum.

Namun, sebanyak 50 persen dari mereka ternyata positif terinfeksi Corona tanpa menunjukkan adanya gejala. Sementara 13 anak mengatakan mereka mengalami diare, muntah, dan juga sakit perut.(detikcom). Gejala Tak Biasa COVID-19, Benjol di Lidah Hingga Cegukan

JAKARTA (MS) – Gejala COVID-19 yang paling umum terjadi adalah demam, batuk, sesak napas, dan hilang indra penciuman atau perasa. Tetapi, para pakar mengungkap gejala lain yang lebih beragam.

Baru baru ini, para peneliti melakukan pemeriksaan pada 666 pasien COVID-19 dan menemukan ada gejala tak biasa yakni benjlan di lidah. Benjolan mirip jerawat ini berwarna merah atau putih.

Sebelumnya, para ilmuwan juga mendapati sejumlah pasien COVID-19 yang mengeluhkan sakit kepala. Keluhan ini dialami 9-21 persen pasien.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa gejala tak biasa yang ditemukan pada pasien COVID-19.

1. Benjolan di lidah
Dikutip dari The Sun, para peneliti melakukan pemeriksaan pada 666 pasien Corona dengan pneumonia ringan hingga sedang yang dirawat di salah satu rumah sakit di Madrid, Spanyol. Usia rata-rata pasien adalah 56 tahun dan lebih dari setengahnya berjenis kelamin wanita.

Hasilnya menunjukkan, sebanyak 26 persen pasien virus Corona mengalami ruam di dalam mulut, seperti benjolan di lidah berwarna merah atau putih. Beberapa pasien pun menggambarkan benjolan ini mirip dengan jerawat.

Terkait hal ini, para ahli dari King’s College London mengatakan, ruam kulit bisa menjadi salah satu tanda gejala baru COVID-19.

2. Perubahan kondisi kulit
Tanda baru yang juga perlu diwaspadai adalah perubahan kondisi kulit. Dikutip dari Express, kondisi benjolan gatal di kulit dilaporkan terjadi pada beberapa pasien Corona di Inggris.

Gejala di kulit ini tercatat pada COVID-19 Symptoms Study App. Kondisi ini menyebabkan kulit pasien Corona tampak seperti timbul benjolan merah dan kemungkinan besar terasa sangat gatal.

Kondisi kulit seperti ini berkembang di punggung tangan dan kaki, meskipun sebenarnya bisa berkembang di mana saja pada tubuh.

Para peneliti juga menemukan 8,8 persen orang yang dites positif Corona melalui swab, mengalami ruam di kulit seperti jenis cacar air sebagai bagian dari gejala mereka.

“Biang keringat atau ruam jenis cacar air bisa jadi tanda terinfeksi Corona. Area kecil, benjolan merah gatal yang dapat terjadi di mana saja di tubuh, tetapi terutama di siku dan lutut serta bagian belakang tangan dan kaki. Ruam tersebut dapat bertahan selama berhari-hari atau berminggu-minggu,” jelas para peneliti.

3. Sering sakit kepala
Thailand melaporkan adanya satu kasus baru virus Corona COVID-19 pada Selasa (31/8/2020). Pasien diketahui mengeluh sakit kepala, sebelum ia dinyatakan positif terinfeksi virus Corona COVID-19.

Dikutip laman Bangkok Post, pasien Corona baru tersebut adalah seorang perempuan asal Inggris yang berusia 29 tahun.

Dia mengeluhkan demam dan sakit kepala. Tes kedua yang dilakukan pada Kamis (27/8/2020) lalu menyimpulkan bahwa perempuan itu positif terinfeksi COVID-19.

Selain itu, laporan WHO dikutip dari Healthline, mengamati lebih dari 55 ribu kasus COVID-19 yang dikonfirmasi. Sebanyak 13,6 persen diantaranya mengeluh gejala COVID-19 sakit kepala.

Sementara laporan CDC terkait orang yang dirawat di RS dengan COVID-19 menemukan bahwa, sakit kepala dilaporkan sebanyak 9,6 hingga 21,3 persen, tergantung pada usia individu. Sakit kepala ditemukan sebagai gejala yang lebih umum pada orang di bawah usia 65 tahun.

4. Cegukan
Gejala lain yang tak terpikirkan adalah cegukan. Seorang pria (62) asal Chicago mengeluh cegukan hingga berhari-hari dan ia dinyatakan positif COVID-19 tanpa disertai gejala lainnya.

Pasien ini masuk ke unit gawat darurat dengan suhu badan 37,3 derajat celcius dan nadi 96 denyut permenit. Dokter melakukan pemindaian dan mendapat ground glass opacities yang mengindikasikan masalah pada paru.

“Sepengetahuan kami, ini adalah laporan kasus pertama cegukan tak sembuh-sembuh sebagai keluhan yang muncul pada pasien positif COVID-19 dalam literatur medis kegawatdaruratan,” tulis pada ilmuwan dalam laporannya, dikutip dari The Sun.

5. Ruam di mulut
Dikutip dari Medical Xpress, dokter di Spanyol melaporkan bahwa pada beberapa kasus pasien Corona mengalami gejala ruam berupa bintik-bintik kemerahan di bagian dalam mulutnya.

Ruam jenis ini secara klinis lebih dikenal sebagai enanthem. Menurut ahli kulit di Amerika Serikat (AS), sudah tidak mengherankan bahwa virus Corona yang berada di selaput lendir bisa menyebabkan ruam di mulut.

Sebuah penelitian diterbitkan jurnal Jama Dermatology yang dipimpin oleh Dr Juan Jimenez-Cauhe dari Rumah Sakit di Universitas Ramon y Cajal, Madrid, melakukan penelitian terhadap 21 pasien Corona yang dirawat pada awal April lalu.

Hasilnya, enam pasien memiliki ruam di bagian mulut. Disebutkan, usia pasien yang terkena berkisar antara 40-69 tahun dan empat dari enam pasien tersebut adalah perempuan.

Menurut para peneliti, ruam ini bisa terjadi mulai dari dua hari sebelum gejala COVID-19 muncul hingga 24 hari setelahnya, dengan waktu rata-rata sekitar 12 hari setelah timbulnya gejala.

6. Diare dan muntah
Menurut Dr Tom Waterfield dari Universitas Belfast, memasukkan gejala diare, muntah, dan sakit perut ke dalam daftar gejala COVID-19 yang resmi bisa dipertimbangkan. Ini karena gejala tersebut bisa saja berpotensi membahayakan anak-anak.

“Kami menemukan bahwa diare dan muntah adalah gejala yang dilaporkan oleh beberapa anak, dan saya pikir menambahkannya ke daftar gejala yang di kini diketahui perlu dipertimbangkan,” ucap Dr Waterfield yang dikutip dari Daily Star.

Untuk membuktikannya, Belfast meneliti 1.000 anak dengan usia rata-rata 10 tahun. Mereka diuji darahnya untuk mengidentifikasi apakah mereka terinfeksi COVID-19. Hasilnya adalah 68 anak memiliki antibodi dengan demam yang paling umum.

Namun, sebanyak 50 persen dari mereka ternyata positif terinfeksi Corona tanpa menunjukkan adanya gejala. Sementara 13 anak mengatakan mereka mengalami diare, muntah, dan juga sakit perut.(detikcom).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed