Institusi Pendidikan Sambut Positif Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

NASIONALDibaca 502 Kali
Vaksinasi Covid-19 untuk anak yang dilakukan di Sekolah Global Sevilla Pulomas, Rabu (15/12) | Foto: dokpri

JAKARTA (MS) – Pemerintah tengah menjalankan program vaksinasi untuk anak umur 6 sampai 12 tahun, yang dimulai pada Selasa (14/12). Vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap di mana tahap pertama dilakukan di sejumlah provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria vaksinasi dosis satu di atas 70 persen.

Pelaksanaan vaksinasi anak tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden, yang diturunkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagi anak usia 6-11 tahun. Adapun target vaksinasi tersebut sebanyak 26,8 juta anak, berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020.

Vaksinasi anak ini disambut positif oleh berbagai institusi pendidikan. Dengan harapan, setelah vaksinasi proses belajar mengajar secara tatap muka dapat digelar dengan semakin aman.  Salah satunya Sekolah Global Sevilla Pulomas, yang Rabu (15/12) kemarin melaksanakan vaksinasi Covid-19 kepada 175 siswa.

“Kita berharap setelah vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun ini, pembelajaran di sekolah bisa dilaksanakan lebih lama, dan tentunya kita terus mendorong para orang tua untuk lebih percaya,” ungkap Kepala Sekolah Global Sevilla Pulomas, Purborini Sulistiyo, Rabu (15/12).

Selama ini, proses pembelajaran yang diselenggarakan tetap mengikuti aturan pemerintah. Di mana dilakukan secara hibrid, dengan kuota tatap muka sebanyak 50 persen. “Dengan vaksinasi kita harap orang tua bisa lebih percaya, karena anak-anak sudah terproteksi,” ujarnya.

Meskipun demikian, Rini menjelaskan bahwa pihaknya telah memiliki sistem belajar yang mumpuni. Dengan demikian, dipastikan semua siswa tidak mengalami learning loss. “Kalau dari sisi akademis kita tidak terlalu tertinggal jauh, karena semua kriteria ketuntasan itu kita penuhi. Tapi yang kita rasakan itu justru di sisi sosialnya,” katanya.

Pasalnya, kata dia, bahwa pendidikan itu sejatinya bukan semata tentang akademis, tapi juga soal karakter dan kehidupan sosial. “Mereka bisa berinteraksi secara online, tapi biar bagaimana pun interaksi sosial tidak akan bisa tergantikan,” katanya.

Oleh karena itu, ke depan, setelah adanya program vaksinasi anak, sekolah-sekolah diperkenankan untuk lebih luas menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. “Semoga dengan vaksinasi yang lebih masal ini, kita bisa lebih banyak bolehnya. Sekarang masih 50 persen, setidaknya Januari tahun depan kita boleh 75 persen,” harap Rini.
(REPUBLIKA.CO.ID)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed