PAPUA (MS) – BANJIR bandang melanda Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Sabtu (17/3/2019). Untuk data sementara, pada Senin (18/3/2019), jumlah korban meninggal dunia dilaporkan mencapai 80 orang.
“Sekarang korban meninggal dunia yang ditemukan mencapai 80 orang. Yang sudah diserahkan dan dimakamkan sebanyak 31 jenazah,” ujar Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar kepada Wartawan, Senin malam.
Kapolda juga merincikan, bahwa warga yang terkena dampak bencana di Jayapura itu berjumlah 11.726 keluarga.
Sementara luka berat sebanyak 84 orang, luka ringan 75 orang, dan yang hilang belum ditemukan 69 orang.
Mantan Kadiv Propam Mabes Polri ini juga terjun langsung memimpin proses evakuasi warga dan pencarian korban.
“Hari ini, 8 Maret 2018, Unit Pol Air Danau Sentani, telah menemukan 8 jenazah di Danau Sentani,” jelasnya.
Jenderal bintang dua ini juga menyampaikan duka cita yang mendalam pada keluarga korban.
Kapolda juga menginformasikan, bahwa istri anak buahnya dari personel Brimob Polda Papua Brigadir Polisi Theys Yom yang saat ini bertugas di Kabupaten Yahukimo, turut menjadi korban banjir bandang. Hingga saat ini belum ditemukan.
Para jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara dan Rumah Sakit Marten Indey.
Dikutip dari Kompas.com, sebanyak 4.367 pengungsi ditempatkan di beberapa titik, yakni di halaman kantor Bupati Jayapura dan rumah warga yang tidak terkena banjir.
“Ada empat titik pengungsian, tapi pengungsi terbanyak ada di Kantor Bupati Jayapura,” kata Kapala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Papua Kombes Pol AM Kamal.
Dia mengemukakan, para pengungsi berasal dari sembilan kawasan yang terdampak banjir, yaitu:
BTN Gajah Mada (1.450 orang)BTN Bintang Timur (600 orang)Doyo Baru (200 orang)Kemiri (200 orang)Panti Jompo (23 orang)HIS (300 orang)Gunung Merah (200 orang)Kediaman bupati (1.000 orang)SIL (300 orang).
Hingga kini bantuan logistik, pakaian, dan obat-obatan terus berdatangan, baik dari pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan organisasi kerukunan masyarakat.
Kamal menyebutkan, para pengungsi masih membutuhkan bantuan, terutama makanan dan pakaian.
Sementara, menurut BPBD Provinsi Papua, bencana banjir bandang Sentani paling berdampak di 4 kelurahan, yaitu: Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo, Sentani Kota, dan Doyo Baru.
Selain korban jiwa, banjir juga telah merusak pemukiman warga, fasilitasi umum, tempat ibadah, jalan raya dan juga jembatan dan ratusan unit ruko.
Data sementara yang diperoleh dari Polda Papua, akibat banjir bandang ini, selain korban jiwa, telah menyebabkan 350 rumah rusak berat, 3 jembatan rusak berat, 8 drainase rusak berat, 4 ruas jalan rusak berat, 2 gereja dan 1 masjid, 8 sekolah, 104 ruko dan 1 pasar rusak berat.
Hingga saat ini TNI-Polri, BPBD bersama Pemerintah setempat tengah fokus pada penanganan para korban, baik yang belum ditemukan.
Warga mengabadikan dengan kamera ponsel, Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin ikut mengevakuasi warga yang terkena banjir.
Dalam foto yang dibagikan warganet, tampak Kapolda menggendong anak kecil yang diambil dari sebuah ruumah yang terkepung banjir.
“Kapolda Papua turun langsung melakukan evakuasi terlihat menggendong anak kecil..salam hormat saya untuk Bapa Kapolda Papua..saluttt Pemimpin Hebat. TUHAN YESUS KRISTUS Memberkatimu,” tulisnya pada keterangan foto yang diunggahnya pada Minggu (17/3/2019).
Disebutkan warganet, dalam hal ini, para personel lainnya juga sibuk mengevakuasi warga sekitar.
Namun spontanitas warga yang ada di lokasi tak luput memotretnya hingga diunggah ke media sosial Facebook.
Laporan : jon