Kemenkes Tunggu Hasil Uji Klinis Fase Akhir 3 Vaksin Corona

Kesehatan, NASIONALDibaca 742 Kali

JAKARTA (MS) ‐ Kementerian Kesehatan menyatakan masih menunggu hasil uji klinis tiga vaksin COVID-19 yang rencananya digunakan di Indonesia. Langkah ini diperlukan untuk memastikan keamanan pemakaian vaksin virus corona.

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto, ketiga vaksin antara lain Sinovac, Sinopharm (G43) dan CanSino telah melalui uji klinis fase ke-tiga di beberapa negara, termasuk China. Khusus untuk Sinovac, uji klinis fase 3 di Indonesia baru akan selesai pada Desember mendatang.

Hanya saja Yuri mengakui, kini pemerintah masih menunggu sharing data hasil uji klinis tahap ketiga tersebut.

“Tim kami, termasuk BPOM kita ada di sana untuk sharing data, terkait hasil uji klinis fase 3 dan penggunaannya di China, Brazil, dan beberapa tempat lainnya. Juga bersama MUI melakukan inspeksi terkait sertifikasi kehalalan,” kata Yuri dalam konferensi pers daring ‘Update Kesiapan Vaksin Covid-19 di Indonesia, Senin (19/10).

Yuri melanjutkan, setelah mendapatkan data, timnya akan melakukan kajian terkait pemberian sertifikasi penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM Indonesia, dan sertifikasi halal dari MUI.

Ketiga vaksin yang rencananya digunakan di Indonesia itu memang telah mengantongi izin penggunaan darurat dari otoritas pengawas obat dan makanan di China. Izin ini pula yang dijadikan sebagai dasar penggunaan di negara tersebut.

“Uji klinisnya sudah ada, dan dasar penggunaannya adalah dari otoritas kesehatan di sana, semacam BPOM di China,” jelas Yuri.

Infografis Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid dari pemerintahFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Infografis Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid dari pemerintah
Untuk itu, pemerintah Indonesia yang terdiri atas tim Kemenkes, tim BPOM, MUI, serta Kementerian BUMN tengah melakukan inspeksi di China untuk memastikan tiga vaksin Covid-10 tersebut aman dipakai di Indonesia.

Menurut Yuri, saat ini pemerintah Indonesia sedang meminta sharing data hasil uji klinis dari ketiga vaksin covid-19 tersebut. Setelah mendapat data tersebut, pihaknya akan melakukan kajian terkait pemberian sertifikasi penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM Indonesia, dan sertifikasi halal dari MUI.

“CanSino ini sudah selesai uji klinis fase 3 yang dilaksanakan di China sendiri, Kanada, Arab Saudi dan beberapa negara lain. Sudah mendapat juga EUA dari pemerintah China dan sudah digunakan tentara China. Sinopharm untuk tenaga kesehatan China, dan sudah dikeluarkan EUA oleh BPOM disana,” tutur Yuri.

Vaksin covid-19 rencananya akan disuntikkan pada akhir November mendatang. Rencananya, penyuntikan vaksin tahap pertama dilakukan terhadap 9,1 juta orang, yang terdiri atas petugas medis, petugas pelayanan publik, dan anggota BPJS PBI.

Kendati begitu, mekanisme penyuntikan vaksin Covid-19 tersebut masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut oleh Kemenkes.

Mengenai rencana pelaksanaan program vaksin corona tersebut, epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman mewanti pemerintah untuk berhati-hati. Pasalnya, ia mengingatkan, hingga kini belum ada vaksin yang dinyatakan ampuh dan efektif mencegah Covid-19.

“Hingga saat ini belum ada vaksin yang dinyatakan lulus uji secara ilmiah, lulus standar keamanan, dan efektivitas,” ujar Dicky kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/10).(CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed