Datuak Rajo Diguci, Panghulu Suku Guci Pauh IX Pulang Kampung ke Rumah Mandenya

Budaya, NusantaraDibaca 724 Kali
Rombongan Datuak Rajo Di Guci saat pulang kampung ke Salayo. (Dok. ST22)

SOLOK (mimbarsumut.com) – Musdafirman, S.Si. Datuak Rajo Diguci, Panghulu suku Guci Kanagarian Pauh IX Kota Padang pulang ke rumah Mandenya pada Minggu, 12 Februari 2023 di Salayo, Solok.

Rombongan Datuak Rajo Diguci sesampai di Salayo langsung disambut oleh dunsanaknya Tuan Rajo Labiah mamak kepala waris dari Perkauman Yamtuan Rajo Kaciak Pucuk Limbago Adat Balai Nan Panjang Kubuang Tigo Baleh.

Kemudian rombongan keluarga besar Datuak Rajo Di Guci bersama rombongan Mande Sako dalam perkauman suku Guci Pauh IX dibawa menaiki Rumah Gadang Tuan Rajo Labiah dalam Perkauman Yamtuan Rajo Kacia, Pucuk Adat Limbago Balai Nan Panjang.

Musdafirman Datuak Rajo Di Guci yang juga merupakan sekretaris KAN Pauh IX Kota Padang Saat pulang kampung tersebut mengatakan, “Acara silaturahmi keluarga ini tidak terjadi begitu saja. Tetapi setelah melalui penelitian yang cukup panjang terhadap ranji kedua belah pihak.”

Pada kesempatan yang sama, Tuanku Etril Kanpay Yamtuan Perak yang sedang berada di Sidney – Australia melalui telepon menyatakan hal senada, “Zaman sekarang banyak orang yang mengaku-aku pemilik sako tertentu. Tetapi setelah diselidiki ranjinya, ternyata tidak tersambung. Lain halnya dengan Musdafirman datuak Rajo Diguci ini, semua data kami bersesuaian, bahwa kami sesama Zuriat Yamtuan Rajo Putiah kimpalan Yamtuan Rajo Kaciak.”

“Yamtuan Rajo Putiah adalah utusan Rajo Paguruyung dalam Kerapatan Tuan besar Balai nan Panjang kubuang tigo baleh untuk mengurusi pantai barat masa dulunya,” kata Etril yang juga bergelar Yamtuan Perak dan tokoh adat pemegang salasilah kitab raja-raja Minangkabau dari Balai Nan Panjang Kubuang Tigo Baleh.

Sementara itu, Musdafirman Datuak Rajo di Guci telah menguraikan tambo asal usul Si 14. Tentang turunnya dari Darek rombongan Rajo Putiah (Malayu Guci) bersama empat orang basa yang ditunjuk jadi orang yang dituakan dalam 4 suku. Keempat orang itu, yaitu ; Dt. Rajo Anggang suku Koto Paliang Balaimansiang, Dt. Rajo Perak untuk suku Jambak, Dt. Sangguni di Rajo untuk Tanjuang Sikumbang, dan Inyiak Kasumbo untuk suku Caniago. Sampai pada asal usul Keberadaan Yamtuan Rajo Kaciak sebagai Rajo di Banda Lako (Padang).

Dalam pertemuan Perkauman keluarga menjadi sipangkalan Tuan Rajo Labiah dan Yamtuan Rajo Kaciak . Juga ikut hadir Tuan Pandito Sofie , Datuak Mantari Bungsu, dan Datuak Mantari Alam. Ikut juga hadir sako Tuan Rajo Gandam dari Salayo dan Tuan Rajo Gandam dari Pauh IX.

Tiada orang bisa mengaku-ngaku Rajo di Guci dan Rajo Putih di Pauh si Ampek Baleh bila ranjinya tidak menyambung dengan Yamtuan Rajo kaciak di Nagari Salayo,” kata Yamtuan Perak dari Sydney Australia.

Setelah acara silaturahmi, maka keluarga bersepakat bahwa orang Perkauman itu mesti sasakik sa aduh, saling menguatkan satu sama lain. Seperti dikatakan oleh Tuan Rajo Labiah yang dipertegas kembali oleh Rajo Magek yang juga bergelar Yamtuan Perak.

Laporan : Muhammad Fadhli

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed