Penyebab Penyakit Jantung Usia Muda : Merokok Hingga Depresi

JAKARTA (MS) ‐Penyakit jantung tak lagi hanya mengancam orang berusia tua atau lanjut. Beberapa penelitian menemukan bahwa penyakit jantung kini semakin banyak menyerang orang berusia muda. Kenali beberapa penyebab penyakit jantung pada usia muda agar dapat melakukan pencegahan yang tepat.

Beberapa kondisi kesehatan jantung dapat memicu serangan jantung pada usia muda. Risiko ini akan semakin meningkat pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung turunan dari keluarga.

Ada beberapa kondisi umum yang dapat memicu serangan jantung pada usia muda, seperti berikut mengutip Mayo Clinic.

1. Kardiomiopati hipertrofik (HCM)
Kondisi ini merupakan penebalan yang terjadi pada dinding otot jantung. Otot jantung yang menebal dapat menyebabkan detak jantung lebih cepat dan tidak teratur. Dalam kondisi parah, kondisi ini dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.

Kardiomiopati hipertrofik menjadi salah satu penyebab paling umum dari kematian mendadak terkait jantung pada orang berusia di bawah 30 tahun.

2. Kelainan arteri koroner
Beberapa orang terlahir secara bawaan dengan arteri koroner yang tidak normal. Arteri atau pembuluh darah bisa terkompresi selama berolahraga dan tidak memberikan aliran darah yang baik ke jantung.

3. Sindrom long QT
Sindrom long QT merupakan gangguan ritme jantung bawaan yang dapat menyebabkan detak jantung lebih cepat dan tak beraturan. Kondisi ini sering kali menyebabkan penderitanya pingsan. Orang muda dengan sindrom long QT memiliki risiko kematian mendadak akibat kondisi jantung yang tinggi.

Penyebab Penyakit Jantung Usia Muda
Beberapa kondisi di atas tentu tak muncul secara tiba-tiba. Ada beberapa alasan yang membuat risiko penyakit jantung meningkat meski belum genap berusia 50 tahun. Berikut mengutip situs resmi American Heart Association.

1. Merokok
Salah satu faktor risiko penyakit jantung terbesar di kalangan anak muda adalah kebiasaan merokok. Faktor risiko ini dapat dicegah sepenuhnya.

Orang dewasa muda yang aktif merokok memiliki peluang mengalami serangan jantung yang berlipat ganda, dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko hingga delapan kali lipat.

“Ini adalah faktor risiko yang sangat kuat dan kerap muncul pada pasien penyakit jantung berusia muda,” ujar ahli kardiologi Willie Lawrence.

2. Komplikasi kehamilan
Ibu hamil yang mengalami preeklamsia, diabetes gestasional, penambahan berat badan berlebih, dan persalinan prematur berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Pasalnya, masalah yang terjadi saat masa kehamilan umumnya berhubungan dengan kondisi jantung dan pembuluh darah.

“Perempuan hamil yang mengalami komplikasi ini memberikan kami sedikit gambaran mengenai kondisi kesehatan jantung dan pembuluh darah mereka,” ujar ahli kardiologi, Maria Sophocles.

Untuk itu, Sophocles menyarankan agar setiap ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter, khususnya ahli kardiologi, mengenai masalah-masalah yang dialami selama masa kehamilan.

3. Hiperkolesterolemia familial (FH)
Kolesterol tinggi memang menjadi salah satu faktor penyebab penyakit jantung. Namun, risiko akan semakin meningkat pada orang dengan kondisi genetik hiperkolesterolemia familial (FH).

FH berkontribusi pada tingkat kadar kolesterol jahat berlebih. Orang yang lahir dengan FH memiliki kolesterol tinggi sejak usia muda.

Sekitar 1 dari 250 orang yang mengalami FH umumnya akan berujung pada masalah yang berhubungan dengan kolesterol tinggi seperti aterosklerosis. Separuh dari pria dengan FH yang tidak diobati akan mengalami serangan jantung atau angina sebelum mencapai usia 50 tahun. Sementara 30 persen dari perempuan yang tidak diobati akan mengalami serangan jantung sebelum usia 60 tahun.

“Pada orang dengan FH, penyakit kardiovaskular berkembang lebih awal dan lebih cepat daripada orang tanpa FH,” kata Sophocles.

4. Ras
Ras menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung, meski tidak menjadi yang utama. Meski ras tak dapat diubah, namun risiko dapat diturunkan secara signifikan dengan pencegahan.

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Prevalensi tekanan darah tinggi pada orang kulit hitam di Amerika Serikat merupakan yang tertinggi di dunia.

Sebuah penelitian bahkan menemukan, sekitar 3 dari 4 orang dewasa kulit hitam mengalami tekanan darah tinggi saat mereka berusia 55 tahun.

Kendati demikian, Lawrence mengingatkan bahwa perubahan gaya hidup seperti berolahraga secara teratur dan pola makan yang lebih sehat dapat membantu mengelola darah tinggi.

5. Depresi
Pikiran yang berat dan suasana hati yang terlalu murung dapat memengaruhi seluruh tubuh. Depresi melepaskan hormon stres dan meningkatkan zat kimia yang memicu peradangan hingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Ahli kesehatan Gazala Parvin mengatakan, depresi dapat memengaruhi gaya hidup seseorang. Orang yang mengalami depresi lebih mungkin mengalami penurunan nafsu makan dan malas berolahraga. Ditambah dengan kondisi insomnia yang kerap dialami mereka yang mengalami depresi.

Remaja yang mengalami depresi atau gangguan mental lainnya harus mendapatkan pengawasan yang tepat. American Heart Association bahwa menempatkan penyakit mental sebagai salah satu faktor risiko awal perkembangan penyakit jantung dan pembuluh darah pada usia muda.

Dengan mengelola dan menghindari beberapa penyebab di atas, Anda bisa terhindar dari penyakit jantung pada usia muda.(CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed