Susi Air Tergelincir di Bandara Binuang Kaltara

NASIONAL, Nusantara, PERISTIWADibaca 1,411 Kali
Foto: Susi Air tergelincir di Nunukan (dct)
NUNUKAN (MS) – Pesawat jenis Pilatus milik maskapai Susi Air tergelincir saat mendarat di Bandara Binuang Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kaltara. Di pesawat itu ada 6 penumpang dan seluruhnya selamat.

Saat dihubungi detikcom, Camat Krayan Tengah Heberli membenarkan kejadian ini. Insiden terjadi pada Senin sore sekitar pukul 15.00 Wita. Pada saat take off dari Bandara Robert Atty Bessing, Kabupaten Malinau, cuaca masih bagus, namun saat akan landing di Krayan Tengah, Bandara Binuang, diguyur hujan sehingga landasan menjadi licin.

“Tadi kejadiannya pukul 15.00 Wita, terbang dari Malinau saat landing tergelincir dan masuk ke parit sebelah kiri, dengan posisi pesawat miring. Bahkan sayapnya sampai menyentuh tanah dan robek di beberapa bagian,” terang Heberli, saat dihubungi dct, Senin (17/12/2018).

Lebih lanjut dikatakan Herberli, bahwa badan pesawat yang mengangkut enam orang penumpang dengan jenis kelamin tiga wanita dan tiga laki-laki ini baru akan dievakuasi pada Selasa pagi, sedangkan keenam penumpang dan awak pesawat selamat semua. Pemindahan dilakukan supaya tidak mengganggu penerbangan lain yang dilakukan oleh MAF (Mission Aviation Fellowship).

“Karena posisinya mengganggu penerbangan selanjutnya, makanya harus dipindahkan ke tempat lain yang rencananya kita lakukan pada Selasa pagi. 10 menit sebelum pesawat landing di sini diguyur hujan, dan malam harinya gerimis otomatis landasan licin karena belum aspal masih tanah,” ungkapnya.

Panjang landasan di Bandara Binuang hanya 650 Meter dengan lebar 23 Meter, selama bulan Desember jadwal penerbangan Susi Air bertambah tiga kali dalam seminggu, hal ini dikarenakan warga Krayan yang mayoritas nasrani akan merayakan Natal sehingga banyak sanak saudara yang mulai berdatangan dari kota.

Namun di hari biasa, penerbangan hanya satu kali dalam seminggu. Selain Susi Air, warga juga dilayani oleh pesawat MAF. Untuk bisa ke kota warga krayan hanya bisa mengakses transportasi dengan menggunakan pesawat terbang karena belum ada jalan darat maupun melalui sungai. (dct)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed