Warga di dua kecamatan itu mengungsi sejak pukul 14.30 WIB. Hingga saat ini, warga masih berada di sana menunggu suasana di pesisir Anyer pulih dan kondusif.
Dari data yang dilaporkan Polsek Mancak, warga yang mengungsi sebanyak 168 orang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. Sebagain besar dari mereka berasal dari Anyer.
“Masyarakat datang sekitar pukul 14.30 WIB dan terdata sampai dengan saat ini 168 orang. Sebagian dari Anyer dan lebihnya dari Cinangka dan kita tempatkan di gedung PGRI Mancak berdasarkan koordinasi dengan instansi terkait,” kata Kapolsek Mancak AKP Agus saat dikonfirmasi, Minggu (23/12/2018).
Akibat adanya pengungsi, petugas medis dan Dinas Sosial serta BPBD setempat dikerahkan untuk menangani pengungsi. Tim medis dari Puskesmas Mancak langsung memeriksa kesehatan pengungsi setelah ditempatkan di gedung tersebut.
“Tim medis tadi langsung ngecek kesehatan, mereka mengungsi karena nunggu suasana tenang,” ujarnya.
Mereka yang mengungsi rata-rata tidak terdampak langsung tsunami yang menewaskan ratusan orang tersebut. Hanya saja warga ingin lebih aman sambil menunggu situasi tenang.
Sementara, di Kecamatan Cinangka, korban tsunami mengungsi di rumah-rumah warga yang tak terdampak tsunami. Korban mengungsi di rumah tetangga saudara mereka.
“Mereka ngungsi ke rumah-rumah warga terdekat, ada yang ke rumah saudaranya adanya ke tetangganya,” kata Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Serang Jhony Erwangga.
Pihak BPBD baru akan mendirikan tenda pengungsian esok haro setelah mendapat pemetaan lokasi yang representatif untuk mendirikan tenda pengungsi. (dct)