Bupati Batubara Kunjungi Pusat Teknologi Keselamatan Dan Metrologi Radiasi BATAN Jakarta
BATUBARA (MS) – Bupati Batubara Ir. Zahir, MAP didampingi Asisten II Sahala Nainggolan, Kadis Pertanian, Kadis Ketahanan Pangan dan Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Batubara berkunjung ke Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN Jakarta, Jumat (11/9).
Bupati dan rombongan diterima langsung oleh Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Prof. Dr. Ir. Anhar Riza Antariksawan beserta unsur pimpinan lainnya.
Demikian informasi diperoleh dari Kominfo Batubara, Sabtu(13/9) petang
Dalam sambutannya sembari mengenalkan produk-produk yang telah dihasilkan oleh BATAN, Anhar Riza Antariksawan menyampaikan bahwa Aplikasi IPTEK Nuklir, khususnya dalam pemanfaatan Teknologi Isotop dan Radiasi memiliki prospek yang sangat bagus.
“Banyak sekali produk yang sudah beredar di pasaran yang sebenarnya tanpa diketahui oleh masyarakat dalam prosesnya terlibat peran teknologi nuklir, misalnya untuk sterilisasi produk kesehatan dan herbal, untuk pembuatan material fungsional, digunakan untuk penentuan dinamika unsur hara tanaman, pemanfaatan nuklir untuk produktivitas ternak dan juga pemuliaan mutasi pada varietas tanaman,” ujar Anhar Riza.
Dijelaskan Anhar Riza, hingga saat ini BATAN telah menghasilkan 28 varietas padi, 12 varietas kedelai, 3 varietas sorgum dan 1 varietas kapas.
Dalam kesempatan itu Bupati Batubara Ir.Zahir MAP, menucapkan terimakasih kepada kepala BATAN beserta unsur pimpinan lainnya yang telah menerima kunjungan Pemkab Batuara.
Zahir mengatakan, persepsi awal mendengar Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) adalah mengenai senjata nuklir yang pada umumnya kita bayangkan, ternyata BATAN ini memiliki teknologi yang sangat baik di sektor pertanian, mulai dari masalah pengolahan tanah, varietas tanaman, pengolahan hasil panen dan lainnya.
Ini memberikan aroma kehidupan bagi masyarakat petani di Indonesia.
“Disini Pemkab Batubara akan melakukan MoU dengan BATAN yang nantinya melalui riset-riset yang dilakukan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan pertanian di Batubara sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” harap Zahir.
Juga diharapkan kepada Pemerintah Pusat, melalui Bapak Presiden Republik Indonesia yang ingin menjadikan Indonesia memiliki kedaulatan pangan, ini bisa didahului dengan mendirikan iradiator pada daerah – daerah, minimal pada setiap provinsi.
Laporan : Sutan S
Tinggalkan Balasan