Janji Palsu Pemerintah : “Rumah Warga Batubara Terancam Amblas, Tindakan ‘Omdo’ “

BATUBARA (mimbarsumut.com) – Rumah seorang warga yang berada di Perumnas Lima Puluh Kota, Lingkungan VII, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, terancam amblas akibat tanah longsor yang dipicu oleh kerusakan drainase, karena drainase tidak terhubung langsung ke aliran anak sungai.

Pantauan wartawan, pada Jumat (29/8/2025) menunjukkan kondisi pondasi rumah yang telah amblas sebagian ke bawah, disebabkan oleh tanah yang terus terkikis drainase yang telah membuat aliran air hujan dan menggerus tanah disekitar fondasi rumah.

Pihak Kecamatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), hingga aparat kepolisian disebut telah meninjau lokasi. Mereka berjanji akan melakukan perbaikan drainase. Namun, hingga kini tindakan tersebut belum terealisasi alias ‘Omdo’ (omong doang).

“Mereka sudah meninjau ke lokasi sekitar beberapa bulan yang lalu, dengan mengatakan akan memperbaiki secepat mungkin, dan kejadian ini sebenarnya sudah terjadi berapa tahun yang lalu. Bahkan belasan tahun, tapi dulu tidak separah ini dan kami sudah bikin laporan, tetapi tidak ada solusi sama sekali,” ujar seorang warga.

Pemilik rumah tersebut awalnya sudah mengantisipasi dengan menutup drainase tersebut, yang bertujuan mencegah longsor agar tidak semakin parah.

Namun, tindakannya membuat permukiman rumah warga yang berada diatas dan se-aliran dengan drainase itu banjir, disebabkan oleh air yang tersumbat. Sehingga membuat para warga marah kepada pemilik rumah tersebut, dan membongkar penutup drainase.

“Datangnya mereka ke sini dikarenakan masyarakat sempat ricuh kepada pemilik rumah yang sempat menutup drainase agar tidak terjadi longsor yang berkelanjutan. Tapi, itu menyebabkan banjir yang membuat air masuk ke dalam rumah masyarakat lainnya,” ujar salah seorang warga yang tidak jauh dari lokasi.

Menurut informasi yang telah didapatkan oleh masyarakat sekitar, bahwa pemilik rumah tersebut sudah menyerah terhadap bencana tersebut.

“Dia sudah capek dan menyerah, karena sudah melaporkan bencana ini kesana kemari. Namun, hingga sekarang belum ada juga tindakan dari pemerintah,” ungkap warga dengan penuh kasihan.

Warga menyebut, situasi ini sudah berlangsung cukup lama tanpa adanya penanganan nyata dari pemerintah. Padahal, kondisi dilapangan jelas membahayakan keselamatan penghuni.

Warga berharap pemerintah Kabupaten Batubara segera turun tangan melakukan perbaikan agar kerusakan tidak semakin parah. Jika dibiarkan, bukan hanya harta benda yang terancam, tetapi juga keselamatan jiwa penghuni rumah.

Laporan : dewo

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed