Pembangunan Infrastruktur RSUD Batubara Rp 10 Miliar

Batubara, RAGAMDibaca 1,081 Kali
Pembangunan infrastruktur RSUD Batubara menggunakan anggaran tanggap darurat Covid-19 Kabupaten Batubara

BATUBARA (MS) – Sekitar Rp 10 Miliar anggaran dikucurkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGPP) Covid-19 Kabupaten Batubara dengan dalih tanggap darurat Covid -19 untuk membangun infrastruktur di RSUD Batubara.

‘Mega proyek’ miliaran tersebut tidak ditenderkan karena merupakan dana tanggap darurat bencana wabah Covid-19. Juga tidak mencantumkan jenis pekerjaan dan nilai proyek.

Bahkan sesuai peraturan mengenai bencana tidak diperlukan koordinasi atau konsultasi dengan DPRD Batubara.

Demikian penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara yang juga Jurubicara TGPP Covif-19 Batubara Wahid Khusyairi kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (11/6/20).

Mengenai urgensi pengucuran anggaran miliaran rupiah untuk ‘mega proyek’ RSUD Batubara dikatakan Wahid sebagai persiapan bila ditemukan kasus Covid-19 di Kabupaten Batubara.

Sedangkan mekanisne penghunjukan pelaksana pembangunan di RSUD Batubara dikatakan Wahid dilakukan PPK Dinkes Batubara.

Meski Pengguna Anggaran (PA) pembangunan mega proyek di RSUD Batubara adalah dirinya namun perencanaan teknis dan pengawasan pekerjaan berada di Dinas PUPR Batubara, Dinkes Batubara hanya menangani pendanaannya saja.

Berdasarkan penuturan Wahid diketahui Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dipegang oleh dr. Jhon Lihar Purba yang menjabat Direktur RSUD Batubara. Sedangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dijabat oleh Sa’ban.

Menjawab berapa jumlah anggaran sebenarnya yang dipergunakan membangun infrastruktur di RSUD Batubara dengan diplomatis diakui Wahid belum dapat dipastikan.

“Inikan tanggap darurat jadi apa yang dibangun melihat perkembangan kebutuhan terkait penanganan Covid-19. Bisa saja anggarannya lebih dari 10 Miliar”, jelas Wahid.

Dikatakan Wahid, penggunaan dana darurat bencana Covid-19 selain untuk peralatan dan belanja habis pakai dapat dipergunakan untuk membangun infrastruktur yang dipergunakan menangani dampak wabah Covid-19.

Meski begitu Kadis Kesehatan mengakui baru Rp. 1,5 miliar yang dibayarkan kepada pelaksana.

Pada akhir konfirmasi Wahid mengungkapkan akan melakukan evaluasi pembangunan infrastruktur di RSUD Batu Bara. Untuk sementara tidak ada penambahan pembuatan infrastruktur baru hingga selesai evaluasi.

“Ini kita lakukan untuk mencegah biaya pembangunan yang terlalu besar sehingga (berpotensi) tidak dapat ditanggulangi pendanaannya”, pungkas Wahid.

Selanjutnya PPK Sa’ban melalui telepon seluler mengakui telah menunjuk Loly Sastra dari CV. Primanesa Cemerlang sebagai pelaksana pengerjaan.

Laporan :Sutan S

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed