Sapari Warga Batubara Tewas Tertimpa Pohon Sawit

Batubara, KecelakaanDibaca 1,610 Kali
Pohon sawit yang menimpa korban

BATUBARA (MS) – Sapari (63) warga Dusun VII Desa Mangkai Baru (Mabar) Kec. Limapuluh, Kab. Batubara tewas mengenaskan, ditimpa pohon sawit di perladangan tidak jauh dari rumahnya.

Kepala Dusun VII Desa Mangkai Baru Darjid kepada Wartawan, Minggu (9/8) sore, mengatakan peristiwa itu terjadi Jumat, (08/08) sekira pukul 16.30 WIB.

Saat itu kedua putri kembar korban, Jana (18) dan Jani (18) pulang dari sekolah, dan diberi tahu ibunya Sri Gatik (58) kalau ayah mereka belum pulang dan belum makan siang.

Kemudian ibunya menyuruh kedua putrinya itu untuk mencari korban agar segera pulang ke rumah karena hari sudah mulai sore.

Kedua putrinya itu pun langsung bergegas mencari tahu keberadaan ayahnya.
Sesampainya di perladangan, mereka memanggil-manggil korban, namun tak ada jawaban.

Pencarian terus dilakukan kedua putri kembarnya itu, dan beberapa saat kemudian salah seorang putri kembarnya, Jana melihat ada darah di dekat pohon sawit yang tumbang, dan melihat sosok tubuh ayahnya dalam posisi tertekuk (terbungkuk) terhimpit pohon sawit berumur 24 tahun.

Melihat kejadian itu, dengan histris kedua putrinya itu menjerit minta tolong. Warga yang mendengar suara jeritan berhamburan ke luar rumah dan menuju tempat kejadian.

Warga berusaha untuk mengeluarkan korban dari himpitan pohon sawit yang cukup besar itu. Berbagai upaya dilakukan  warga untuk mengeluarkan korban, bahkan dengan cara menghaspak pohon sawit,  namun tak berhasil.

Akhirnya terpaksa warga menggunakan mesin singso, setelah pohon sawit berhasil dipotong – potong  lalu disingkirkan, korban baru dapat diangkat dan langsung jasad korban  dievakuasi ke rumah duka.

Dari peristiwa naas itu, korban mengalami kaki kanan patah dan terkulai, wajah lembam membiru  dan tulang dibagian belakang tubuhnya juga sebagian  patah.

Salah seorang tetangga korban, Rukiem (45) mengatakan, korban sebelum kejadian sudah dua hari berturut-turut berusaha menumbangkan pohon sawit yang sudah disambar petir yang berada di belakang rumahnya dengan menggunakan kampak.

Dihari kedua setelah mengampak pohon sawit  merasa kecapean lalu duduk di dekat pohon sawit tersebut untuk beristirahat.

“Namun tak terpikirkan oleh korban kalau pohon sawit yang sudah dikampaknya itu bakal tumbang, dan langsung menimpa dirinya,” kata Rukiem.

Laporan : Sutan S

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed