P. SIANTAR (mimbarsumut.com) – Direktur LSM Barisan Rakyat Pemerhati Korupsi (Barapaksi), Otti S Batubara, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kejaksaan Negeri Pematangsiantar khususnya tim Pidsus yang melakukan operasi senyap beberapa waktu yang lalu dengan memeriksa UKPBJ Pemko Pematangsiantar.
Pemeriksaan dilakukan terkait adanya pelaksanaan tender yang tidak transparan dan terkesan sudah diatur pemenangnya.
“Apresiasi yang tinggi atas kinerja Kejari Pematangsiantar, yang telah menunjukkan kesungguhannya dalam upaya pemberantasan dugaan korupsi”, ungkap Otti Batubara, Senin (11/08/2025).
Otti menyampaikan apresiasi tersebut, pasca Kejari Pematangsiantar melakukan penggeledahan Puskesmas Kahean, terkait dugaan korupsi dana Bantuan Operasinal Kesehatan (BOK) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Kami berharap upaya Kejari Pematangsiantar dalam mengusut dugaan kasus – kasus korupsi tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Banyak dugaan kasus-kasus korupsi di Pematangsiantar, khususnya dalam pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (PBJP),” ujarnya.
Berdasarkan penelusuran jejaring Barapaksi di Pematangsiantar, lanjut Otti, justru melibatkan oknum-oknum yang mengaku merupakan orang dekat Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi yang berinisial IMN (Ketua Timses).
IMN mengaku mendapat perintah dari Wali Kota Wesley Silalahi untuk mengatur proyek tender dan penunjukan langsung (PL) di Kota Pematangsiantar.
Otti menambahkan, informasi pihaknya, modus ini diduga melibatkan MH (anggota DPRD Pematangsiantar) sebagai pihak yang mengatur pelaksana kegiatan proyek. Sedangkan DP (Kontraktor) diduga yang mengatur penjualan proyek di Pematangsiantar kepada rekanan lainnya.
“Oknum-oknum ini bergerilya ke dinas – dinas dengan mengatasnamakan Wali Kota Wesly Silalahi. Bahkan, berdasarkan penelusuran kami, oknum oknum tersebut meminta oknum di UKPBJ dan Pokja, untuk memenangkan perusahaan yang mereka giring dalam pelaksanaan lelang”, ujarnya.
Kondisi tersebut, lanjut Otti, tentunya menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat di lingkungan Pemko Pematangsiantar, sekaligus juga merusak kredibilitas Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi.
Terkait informasi adanya pemeriksan terhadap Kepala Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa, Santo Simanjuntak beberapa waktu lalu di Kejari Pematangsiantar dan juga pokja, Otti berharap penyidik bersungguh sungguh melakukan penyelidikan.
Ia mengaku, jajarannya berketetapan mengikuti setiap perkembangan, guna mendukung Kejari Pematangsiantar dalam upaya melakukan pemberantasan korupsi.
Laporan : anton garingging