Dianggap Tidak Pro Rakyat, LSM PMPRI Beri Hadiah Telur Busuk Kepada DPRD Siantar

Pematang Siantar, RAGAMDibaca 3,027 Kali
LSM PMPRI Sumut melakukan unjukrasa ke DPRD dan kantor Wali Kota Siantar

PEMATANGSIANTAR (MS) – Terkait penetapan beban tetap air PDAM Tirtauli terus mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat, salah satunya DPD LSM PMPRI Sumut, mereka menentang kebijakan yang dikeluarkan Pemko Pematangsiantar mengenai Penetapan Biaya beban tetap air minum, akhirnya menimbulkan kekecewaan dikalangan para pengunjuk rasa.

Elemen masyarakat yang tergabung dalam LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) Sumut menggelar aksi unjuk rasa kedua kalinya di depan kantor DPRD dan kantor Walikota Pematangsiantar, Kamis (18/03/2021) sekira pukul 11.00 WIB.

Dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan kantor DPRD kota Pematangiantar, tak tampak satu orang pun anggota DPRD Siantar dari Komisi II yang berani menghadapi para pengunjuk rasa yang hanya ingin menuntut jawaban dari komisi II apakah mereka menerima atau menolak SK Walikota tersebut, hanya itu yang kami minta, ungkap orator demo Marsal Harahap.

Semua anggota DPRD komisi II ngacir disaat diminta pertanggungjawaban mereka, bahkan Feri Sinamo yang kemarin menghadapi massa pada aksi pertama juga tidak kelihatan, disini kita lihat ‘Persekongkolan Busuk’ antara Komisi II DPRD Siantar dengan Walikota serta Perumda Tirtauli, wajar kita tuding mereka sudah menerima suap terkait kebijakan Perumda Tirtauli ini. Buktinya mereka tidak berani menghadapi kita sebagai rakyatnya, ungkap Marsal.

”Kita hanya menyerukan tuntutan bahwa kebijakan Walikota melalui Surat Keputusan Walikota Tentang Beban Tetap Air Minum, bahwa kebijakan tersebut dirasa sangat mencekik masyarakat ekonomi lemah dan menengah ditengah masih menghadapi Pandemi COVID 19.

Kita akan tetap suarakan terkait kebijakan Walikota ini, Minggu depan, Kamis dan Jumat (25-26/03/2021) kami akan datang lagi ke Komisi II. Hari ini kita beri hadiah ‘telur busuk’ kepada Komisi II DPRD Siantar karena tidak berani menghadapi rakyatnya, besok kita akan beri hadiah yang lebih mewah lagi kepada Komisi II DPRD Siantar, “Tutup orator Marsal Harahap.

Amatan media di lapangan, para pendemo pun berangsur masuk ke ruangan Komisi II DPRD Siantar, namun tidak ada satu orangpun wakil rakyat di dalam ruangan tersebut. Pada hal masih disaat jam kerja.

Dengan kecewa akhirnya para pengunjuk rasa melempari ‘telur busuk’ ke gedung bangunan kantor DPRD Siantar. Setelah itu massa membubarkan diri dengan tertib.

Laporan : Anton Garingging

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed