Ormas PBB Minta Polres Samosir Ungkap Misteri Kematian Sukat Pintubatu

PERISTIWA, RAGAM, SamosirDibaca 236 Kali
Istri almarhum Sukat Soter Pintubatu didampingi Ketua Ormas PBB Kabupaten Samosir, Rolan Sitanggang, di warung kopi dekat Mapolres Samosir, Kamis (23/3/2023)

SAMOSIR (mimbarsumut.com)
Kematian Sukat Soter Pintubatu (44) warga Sidihoni, Desa Sabungannihuta, Kecamatan Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Kamis 20 Oktober 2022 lalu, awalnya kematian almarhum disebut-sebut Lakalantas tunggal.

Setelah 6 bulan, kasus kematian Sukat Soter Pintubatu menjadi misteri, saat ini mulai menemukan titik terang.

“Kemarin malam Rabu (22/3/2023) digelar pra rekonstruksi lokasi kejadian dan di Mapolres Samosir terkait dugaan penyebab kematian Sukat Soter Pintubatu,” sebut Ketua Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kabupaten Samosir, Roland Sitanggang, kepada wartawan, Kamis (23/3/2023) di warkop dekat Mapolres Samosir, Jalan Danau Toba, Pangururan.

Dia mengatakan, sejak awal sudah mendampingi keluarga almarhum di Polres Samosir bersama dengan divisi Hukum PBB Samosir, yang ikut juga di Tim Kuasa Hukum keluarga almarhum Sukat Soter Pintubatu.

Menurut Rolan didampingi divisi hukum PBB, pihak Kepolisian harus secepatnya mengungkap misteri kematian Sukat Soter Pintubatu yang diduga kuat dibunuh.

Ia menambahkan, keberhasilan Polres mengungkap kasus itu tentunya merupakan prestasi luar biasa, karena pada awal kematian korban seolah-olah direkayasa menjadi korban lakalantas, terang Roland.

“Kita percaya Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, mampu menuntaskan kasus ini secara profesional, dan kami mendukung penuh kinerja Kepolisian , agar kasus ini dapat terungkap dan terang benderang,” tandasnya.

Senada dengan Roland, Divisi Hukum PBB, yang ikut menjadi tim kuasa hukum keluarga korban menambahkan pernyataan Roland Sitanggang. “Dugaan kuat berdasarkan hasil otopsi adalah pembunuhan,” tegasnya.

Dikatakannya, berdasarkan hasil otopsi luka di kepala bagian belakang disimpulkan karena benda tumpul, ” tandasnya.

Informasi yang dirangkum wartawan, Kamis (23/3/2023) di Mapolres Samosir menyampaikan, bahwa misteri kematian Sukat Soter sudah ditangani Satuan Reskrim.

“Berkas kasus itu sudah di Pidum, karena sebelumnya di unit Lakalantas. “Sudah diterbitkan LP model- A dan dalam proses penyidikan, namun tersangkanya belum dipastikan, bahkan beberapa saksi-saksi saat ini sedang dimintai keterangan, bahkan sudah dituangkan kedalam bentuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP-red),” kata sumber wartawan di Mapolres Samosir.

Mengenai apakah sudah ada ditetapkan tersangka pada kasus dugaan pembunuhan Sukat Soter Pintubatu, ia mengatakan akan akan koordinasi dulu dengan Kasat Reskrim. “Akan saya konfirmasi dulu,” sebutnya.

Pantauan wartawan, kemarin malam pihak Polda Sumatera turun ke Samosir terkait misteri kematian Sukat Soter Pintubatu. Sejumlah personil Poldasu berada di Mapolres Samosir.

Sebelumnya pihak keluarga korban memohon Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman yang baru bertugas di Kabupaten Samosir, untuk mengusut kasus dimaksud, hingga penyebab kematian Sukat Soter diungkap terang benderang.

Sebelumnya diberitakan, Rebecca Sigalingging, istri almarhum kepada wartawan menerangkan, setelah melihat hasil otopsi kematian suaminya, ada benturan benda tumpul pada posisi otak belakang dan badannya memar membiru.

Dengan kondisi korban itu, beber Rebecca, kemudian pihak keluarga melapor ke Polres Samosir karena diduga kuat suaminya dibunuh oleh seseorang.

“Kita berharap bapak Kapolres menjadikan kasus ini sebagai atensi, untuk mengungkap kejadian sebenarnya,” harapnya.

Sebagaimana diketahui, almarhum Sukat Soter Pintubatu ditemukan meninggal persis ditimpa sepeda motornya, hingga sempat beredar informasi, sebagai korban Lakalantas.

Ketika itu, JT yang memberitahukan kepada istri korban Rebecca Sigalingging, dengan mengatakan “Kak, madabu abang markareta” (kak, jatuh abang naik kereta- red). Sontak Rebecca terkejut.

Selanjutnya, istri almarhum mendatangi TKP yang lokasinya tak jauh dari kediamannya, namun anehnya tempat korban ditemukan jarang dilaluinya sewaktu hidup, ungkap Rebecca.

Rebecca yang didampingi adik kandung korban menerangkan, sesuai otopsi bahwa ada benturan benda tumpul di kepala bagian belakang suaminya.

“Sekujur badannya memar, bahwa suami saya adalah korban pembunuhan, tapi pelakunya merekayasa seolah olah menjadi korban kecelakaan lalu lintas,” jelasnya sedih.

Anehnya kata Rebecca, suaminya Sukat Soter Pintubatu ditemukan meninggal dengan kondisi ditimpa sepeda motornya.

Sementara Miduk Pintubatu merupakan adik kandung korban mengatakan, sudah melaporkan dugaan pembunuhan abangnya ke Polres Samosir.

Dia merinci, otopsi dilakaukan 22 Oktober 2022 di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. “Karena kami dari pihak keluarga menyimpulkan kematian almarhum tidak wajar,” kata Miduk lagi. (***)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed