Samosir Optimis Revalidasi UNESCO Global Geopark Toba Caldera Berkat Pelestarian Geosite

SAMOSIR (mimbarsumut.com) – Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, mengungkapkan dukungan penuh terhadap proses revalidasi UNESCO Global Geopark Toba Caldera. Dalam rapat persiapan revalidasi yang dipimpin langsung Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution.

Vandiko menegaskan tekad Pemerintah Kabupaten Samosir untuk mendapatkan kembali ‘kartu hijau’ Geopark Kaldera Toba, setelah sebelumnya menerima ‘kartu kuning’ dari UNESCO. “Kami optimis, karena lima geosite di wilayah Samosir tetap terjaga dan terawat dengan baik,” ujar Vandiko.

Acara yang berlangsung di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur Sumut pada 30 Juni tersebut dihadiri perwakilan Kementerian Bappenas, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Direktur General Manager Toba Caldera UNESCO Global Geopark, serta Bupati se-Kawasan Danau Toba. Turut hadir pula Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Tetty Naibaho dan Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang.

Dalam keterangan resmi, disampaikan bahwa geosite yang dimaksud meliputi wilayah Pusuk Buhit, Tele-Efrata-Sihotang, Huta Tinggi-Sidihoni, Simanindo-Batu Hoda, dan Ambarita – Tuktuk-Tomok.

Disamping itu, terdapat juga Pusat Informasi Geopark yang berlokasi di Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mulamula. Sejak bergabung dengan UNESCO Global Geopark pada tahun 2020, Pemkab Samosir secara konsisten mendukung pengembangan wilayah melalui regulasi yang dikeluarkan Bupati guna menjaga keunikan geologi, budaya, dan hayati setempat.

Langkah strategis telah dilakukan, termasuk pendampingan dan pelatihan kepada BUMDes, Pokdarwis, serta komunitas kuliner lokal. Hasilnya, Desa Wisata Hariara Pohan yang berada di Geosite Tele-Efrata-Sihotang berhasil meraih juara dua tingkat nasional pada Anugerah Desa Wisata 2023, sedangkan Desa Huta Tinggi masuk peringkat lima pada Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021. Edukasi dan sosialisasi tentang Geopark Kaldera serta geosite yang ada terus digencarkan, melibatkan kelompok kerja pengelola Geosite, pemerintah kecamatan, dan pihak sekolah melalui integrasi kurikulum dan geopark corner.

Selain pelestarian budaya, pemerintah daerah juga mengupayakan pengembangan UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Dalam kegiatan UTMB (lomba lari lintas alam), diharapkan lokasi geosite dapat dimanfaatkan sebagai lintasan yang menarik. “Harapan kami, selama kunjungan asesor UNESCO mulai 21–25 Juli 2025, seluruh kekurangan di wilayah se-Kawasan Danau Toba dapat segera diperbaiki guna memastikan perolehan green card,” tambah Bobby Afif Nasution.

Gubernur Sumut juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, edukasi kepada masyarakat, dan penegakan hukum dalam menjaga kelestarian alam. “Pencegahan kebakaran hutan dan lahan menjadi prioritas, dengan pendampingan aparat kepolisian dan sosialisasi yang intensif kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sebagai penutup, Gubernur Sumut bersama tujuh kepala daerah se-Kawasan Danau Toba menggelar penandatanganan pernyataan komitmen untuk mendukung revalidasi dan pengelolaan berkelanjutan Toba UNESCO Global Geopark.

Dalam rapat tersebut, empat rekomendasi utama UNESCO disampaikan: perlunya penelitian berkelanjutan dan peta geologi, peningkatan visibilitas geopark melalui panel informasi yang mudah dipahami, penguatan eksistensi warisan budaya, serta keaktifan badan pengelola dalam menyelenggarakan event nasional dan internasional.

Laporan : sofian candra lase

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed