Mohon Uluran Tangan Dermawan, Siswa MAN 1 Sergai Kena Kanker Ganas

Kesehatan, Serdang BedagaiDibaca 1,908 Kali
Noval bersama kedua orang tuanya saat ditemui di kamar tidurnya berharap uluran tangan dermawan.

SERGAI (mimbarsumut.com) – Noval Ramadani (16) , Remaja kelas 2 Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN-1) Serdang Bedagai ini, tidak bisa sekolah sejak akhir tahun lalu hingga saat ini diakibatkan terkena tumor ganas (kanker) tulang yang menyerang pada lutut sebelah kirinya membesar sebesar bola kaki.

Noval merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Rudi Hartono (47) dan Suriyani (40). Keluarga kecil ini tinggal di rumah sederhana di Dusun I Desa Pergajahan Hulu Kecamatan Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai,dimana Noval sendiri sejak kecil tinggal di rumah Yaswanto kakek kandungnya di alamat yang sama.

Saat ditemui di kediamannya , Minggu (31/7/2022), Noval sedang duduk atas ranjang di kamar rumah kakeknya.
“Kata dokter, Noval kena tumor ganas (kanker) tulang,” ungkap Rudi didampingi sang istri.

Kanker tulang membuat lutut kiri Noval yang aktif di setiap kegiatan sekolah membengkak hingga sebesar bola dan tubuhnya sangat kurus hingga nyaris tinggal tulang.

Rudi yang saat ini bekerja sebagai perangkat desa Pergajahan Hulu ini bercerita tentang awal mula anak pertamanya sakit. Sekitar November 2021 lalu, Noval membantu pamannya memanen Tandan Buah Sawit (TBS). Ketika itu hendak mengangkat satu tandan sawit dengan cara dibopong dimana kondisi medan lahannya miring (perengan).

Entah bagaimana, terjatuh dan jatuhnya itu posisi lutut kirinya menjadi tumpuan. Saat itu belum merasakan apa-apa. Namun, setelah satu minggu baru terasa sakit dibagian lutut ,” terang Rudi .

Karena ketidaktahuannya, Rudi dan istrinya sempat empat kali membawa Noval ke tukang pijat namun terapi pijat tidak meredakan sakit tersebut.

Keluarga sederhana ini terus berupaya,anak sulung tersebut dibawa ke Rumah Sakit Sri Pamela Tebingtinggi untuk sekedar tahu apa penyakit anaknya dan dari sana diperoleh informasi ada retak tulang bahkan mengarah ke tumor.

Rudi yang didampingi istrinya juga mengatakan, sebenarnya saat itu kami sudah diarahkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit Adam Malik namun kami memilih pengobatan alternatif.

Selang beberapa waktu, kami bawa Noval ke RS Murni Teguh Medan dan setelah hasil pemeriksaan hasilnya juga sama kami diarah ke Rumah Sakit Adam Malik .

Saat mendapat penanganan RS Adam Malik Medan dari hasil rekam medis, Noval harus dioperasi diawali dengan pengambilan sampel darah yang kata dokter yang menangani tidak cukup sekali atau dua kali lalu dilakukan pengangkatan
Pengangkatan ini tidak kami lakukan karena resikonya bagi kami sangat berat sekali karena kanker ini kan ganas. Dalam proses ini tidak bisa sekali, dimana pengambilan sampel harus dilukai dan dengan alat khusus dagingnya diangkat atau diambil, kata dokter ini berkali-kali .

Ini ibarat membangunkan singa yang sedang tidur dimana penyebaran sel kanker akan semakin cepat, setelah itu baru dioperasi dan diamputasi, ini kami tolak bahkan anak kami keras menolak.

Di RS Adam Malik kami minta kalau bisa diangkatlah tumor anak kami dahulu ,namun secara medis dan kondisi anak kami tidak memungkinkan dan jalan satu-satunya harus diamputasi dan ini tidak disetujui keluarga terutama anak kami.

Benjolan di lututnya katanya sakit dalam waktu tertentu yang malah sering terasa sakit mendenyut dibagian tumit dan engkel kaki. Jika sudah demikian maka kakeknya akan mencoba mengurut dengan obat tradisional (alternatif) yang diperoleh dalam beberapa bulan terakhir ini .

Kepala sekolah dan guru-guru juga sudah datang kemari menjenguk dan saat itu Kepsek menegaskan bahwa Noval harus tetap sekolah .

Untuk semua kebutuhan Noval baik makan minum termasuk untuk keperluan buang air kecil dan besar dilakukan di kamar dimana sang kakek yang sangat mencintai cucunya membuat wadah khusus , ” ungkap Rudi .

Sambil menahan air mata, Rudi dan Suriyani mengharapkan kesembuhan bagi Noval. Dia juga menantikan uluran tangan dari para dermawan agar putranya mendapatkan pengobatan yang lebih maksimal. Terlebih lagi, kanker tulang membuat Noval tidak bisa lagi ke sekolah dan bermain seperti remaja lain seusianya.

“Noval malah sering meminta kami untuk kuat dan tidak bersedih, tapi namanya orang tua, bagaimana mungkin tidak sedih melihat kondisi anak kami sakit tidak berdaya . Harapan kami Noval segera diberi kesembuhan, kami juga memohon doa dari siapapun kiranya anak kami diangkat penyakitnya dan sembuh seperti semula,” ungkap Rudi dan istrinya sambil meneteskan air mata .

Laporan : Sutrisno

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed