Terkait Harga Padi Anjlok, Ini Tanggapan Ketua DPRD Sergai

RAGAM, Serdang BedagaiDibaca 929 Kali
Ketua DPRD Sergai dr. M. Riski Ramadhan Hasibuan, SH SE.

SERGAI (MS) – Indonesia akan mengalami fenomena La Nina yakni cuaca musim hujan dengan itensitas yang tinggi, risiko kegagalan panen cukup tinggi karena di beberapa wilayah tanaman padi banyak yang terendam banjir dan karena curah hujan yang tinggi, harga gabah bisa anjlok di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Curah hujan yang sangat tinggi bahkan dapat memicu banjir. Hal ini akan memperbesar risiko kegagalan panen, khususnya bagi petani padi mengingat padi adalah tanaman yang tidak boleh kelebihan air. Di samping itu, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) akan semakin meningkat karena kelembaban tinggi,

Hal ini disampaikan Ketua DPRD Sergai, dr. M. Riski Ramadhan Hasibuan SH SE kepada wartawan Rabu (20/1/2021) di ruang kerjanya.

dr Riski Ramadhan Hasibuan juga mengatakan, bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama Oktober 2020, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp 4.815 per Kg atau turun 1,56 persen dan di tingkat penggilingan sebesar Rp 4.928 per Kg atau turun 1,34 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.

Artinya fenomena La Nina yang terjadi di sejumlah wilayah di Sergai, membuat produsen beras akan mengakibatkan harga gabah semakin anjlok di bawah HPP, ungkap dr. Riski.

Politisi muda asal Partai Gerindra itu berharap agar Pemerintah Daerah dapat mengambil beberapa langkah dan kebijakan untuk mengantisipasi seperti penyerapan hasil panen dengan harga yang layak, hingga bantuan kegagalan panen.

Nanti akan diteruskan ke Komisi B yang bermitra kerja dengan Dinas Pertanian. Intinya, secara mekanisme lembaga DPRD Sergai, akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pertanian Sergai, kata dr Riski.

Laporan : Sutrisno

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed