Ketemu Wamentan RI, Bupati Simalungun : Ajukan Tambahan Kuota Pupuk Bersubsi

RAGAM, SimalungunDibaca 745 Kali
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiolan Sinaga saat bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi diruang kerja Wamentan di Kementerian Pertanian RI

SIMALUNGUN (MS) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menerima audensi Bupati Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga (RHS) yang didampingi Kepala Dinas Pertanian, Ruslan Sitepu, di ruang kerja Wamentan di Kementerian Pertanian RI, Jumat (17/09/2021).

Bupati menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, hal yang sangat krusial disampaikan dan menjadi pembahasan serius, yakni terkait masalah kuota pupuk bersubsidi, koperasi dan petani berdaulat/sejahtera.

“Saya bertemu dengan Wamentan, dalam kaitan mewujudkan salah satu dari visi-misi saya bersama H Zonny Waldi untuk ketersediaan pupuk bersubsidi yang benar-benar disalurkan bagi kepentingan para petani. Kita tidak akan mendengar lagi, apa yang selama ini dikeluhkan para petani, yaitu masalah kelangkaan pupuk. Apalagi yang namanya pupuk bersubsidi yang khusus diperuntukkan bagi para petani,” kata Radiapoh Sinaga.

Dijelaskan Bupati, karena pola tanam serentak akan diterapkan, terkait upaya mengembalikan julukan Kabupaten Simalungun sebagai lumbung padi di Sumatera Utara, maka ketersediaan pupuk bersubsidi harus terjaga dengan baik, melalui tata kelola yang benar dan berpihak kepada para petani melalui kelompok-kelompok tani yang ada.

“Untuk menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi agar pola tanam serentak dapat berjalan dengan baik, kita sudah ajukan kepada Wamentan untuk penambahan quota pupuk bersubsidi bagi para petani Simalungun,” katanya.

Pada kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan tentang pentingnya Koperasi Petani sebagai “bapak angkat” petani dalam tata kelola pupuk, serta kepastian harga jual yang benar-benar dapat meningkatkan penghasilan para petani.

“Melalui koperasi, kita ingin para petani di Simalungun mengalami perubahan, terkhusus dalam peningkatan pendapatan, yang akhirnya para petani benar-benar berdaulat dan sejahtera. Hal tersebut, tentu akan berdampak pada sektor-sektor lain, yang berkaitan dengan meningkatnya daya beli,” kata Radiapoh Sinaga.

Laporan : Anton Garingging

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed