Ini, Cerita Dibalik Pembangunan GPdI Pemulihan Kota Tebingtinggi

Rabu, September 14th 2022. | RAGAM, Tebingtinggi | Dibaca 606 Kali

TEBINGTINGGI (mimbarsumut.com) – Luar biasa pembangunan gereja GPdI Pemulihan Kota Tebingtinggi dan bisa dikatakan menjadi gereja terbesar kapasitanya mencapai 1500 kursi dengan anggaran pembangunan Rp 8 miliar. GPdI Pemulihan yang telah diresmikan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, Selasa (13/09/2022), tepat 30 tahun aniversary Wakil Gembala GPdI Pemulihan Pdt Yoseph Manalu.

Berawal saat Pdt Yoseph berdoa, minta tuntunan Tuhan, apa yang akan dikerjakan untuk visi misi Tuhan pada tahun 2006.

Pdt Yoseph dalam rohnya seperti mendengar “Bangun Gereja baru yang dapat menampung 1500 orang”. Mendengar hal itu, Pdt Yoseph kaget dan berpikir dimana tempatnya ? Bukankah GPdI Pemulihan sudah cukup besar ? Bagaimana jika majelis dan jemaat tidak mendukung dan malah mencibir, menganggap bahwa Hamba Tuhan serakah, tidak melihat kondisi jemaat.

Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, Pdt Yoseph mengaminkan visi misi tersebut, dia percaya Tuhan akan menyertainya seperti Tuhan menyertai Musa.

Besok harinya, dalam ibadah awal tahun 2006, Pdt Yoseph dalam khotbahnya menceritakan visi misi Tuhan bagi dirinya. Namun, hal itu tidak mendapat respon. Beberapa tahun berlalu, visi misi itu tidak tetealisasi, malah pembangunan gedung baru dikerjakan di lokasi lain yakni di Perumahan Griya Bulian dengan nama GPdI Yudea. Dikerjakan tahun 2005 dan selesai 2007.

Pembangunan GPdI Yudea selesai, akan tetapi visi misi Tuhan bagi Pdt Yoseph kembali terngiang harus membangun gereja berkapasitas 1500 orang. Akhirnya, setelah berulang kali didoakan, Hamba Tuhan memberanikan diri untuk mengerjakan visi misi itu.

Kuasa firman terjadi, penitia pembangunan dibentuk, bukan tanpa pergumulan, banyak yang menolak dan mengundurkan diri. Kendatipun banyak tantangan, panitia tetap mencari arsitek, aksi penggalangan dana dirancang melalui janji iman dengan budget Rp 7 miliar dan kontraktor dihubungi.

Tuhan memakai seorang anak muda, datang malam malam ke Pastori dan menyerahkan uang Rp200.000, sebagai dana awal pembangunan dan Hamba Tuhan katakan, kita akan segera memulainya.

Saat akan dilakukan peletakan batu pertama 9 Mei 2018, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan yang menyatakan kesiapannya hadir, ternyata tidak hadir karena IMB (Izin Mendirikan Bangunan) belum ada. Pengurusan IMB tersebut bertele tele, bahkan salah satu persyaratan, sertifikat harus nama gereja.

Akhirnya, Hamba Tuhan dan Justin Karel harus mendatangi kantor Kementerian ATR / Kepala BPN di Jalan Sisingamangaraja Jakarta agar membaharui aturan main tentang pengajuan sertifikat tanah untuk gereja. Akhirnya, bukan cuma untuk GPdI Pemulihan tetapi aturan untuk GPdI di seluruh Indonesia juga dapat diperbaharui, sesuatu yang sudah hampir 49 tahun diabaikan.

Setelah berhenti 1 tahun sejak peletakan batu pertama, pembangunan kembali dimulai Februati 2019. Hamba Tuhan dengan jemaat bahu membahu dalam pembangunan, tim doa, anak sekolah minggu mengadakan gebrakan menabung untuk pembangunan gereja, Pelayanan Pemuda Pantekosta mengadakan bazar dan panitia menggalang dana lewat proposal.

Ditengah proses pembangunan, terbersit kerinduan melalukan pembebasan lahan untuk akses jalan dikarenakan bangunan terkurung di tengah – tengah rumah warga.

Benar saja, Tuha menggerakkan hati seorang jemaat untuk membebaskan 2 bidang tanah dengan luas 12,5 x 60 m seharga Rp 400 juta sehingga ada akses jalan menuju bangunan gereja baru.

Selama 4 tahun lebih sejak peletakan batu pertama dan terhitung 3,5 tahun sejak dikerjakan pembangunan, akhirnya bangunan GPdI Pemulihan dapat diresmikan Wagubsu 13 September 2022.

Ternyata, bangunan GPdI Pemulihan Kota Tebingtinggi luar biasa, selain daya tampung 1500 kursi, gereja GPdI juga dilengkapi layar LCD yang besar dan sarana yang nyaman di dalam gedung saat beribadah.

Laporan : napit

Print Friendly, PDF & Email
Please follow,Share and Like us :
tags: , , ,

Related For Ini, Cerita Dibalik Pembangunan GPdI Pemulihan Kota Tebingtinggi