TEBINGTINGGI (MS) – Sangat disayangkan, banyak pedagang berjualan di kaki lima sementara kios di Pasar Kain Jalan MT Haryono banyak yang kosong.
Data yang diperoleh Mimbar Sumut dari Dinas Perdagangan Kota Tebingtinggi, Rabu (17/6) bahwa jumlah kios di seluruh gedung Pasar Kain ada sebanyak 257
kios dan yang ditempati 170 kios serta yang kosong di lantai 2 serta 3 ada 87 kios.
Menyikapi kondisi Pasar Kain Tebingtinggi, LSM KPK RI Tebingtinggi Fahmi Ismail sangat menyayangkan gedung modren Pasar Kain tersebut tidak difungsikan sebagaimana mestinya.
Akibat kosongnya pedagang di lantai 2 dan 3 Pasar Kain, telah merugikan PAD Kota Tebingtinggi. Selain itu, saat ini banyak pedagang berjualan di jembatan Patimura sementara kios di Pasar Kain tidak ditempati, sebut Fahmi.
Menurut Fahmi, kondisi Pasar Kain yang melompong hingga saat ini akibat Ketua Tim relokasi Oki Doni Siregar yang juga sebagai wakil Walikota Tebingtinggi tidak memiliki rasa tanggung jawab (sense of accuntability) terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat kota Tebingtinggi.
“Sangat disayangkan sebagai pejabat publik yang juga sebagai ketua partai yang seharusnya pro rakyat tapi tidak memikirkan kepentingan rakyat,” ujar Fami.
Ironisnya lagi, pembagian kios yang dilakukan tim relokasi tidak transparan bahkan seorang pedagang yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Kain, Maida br Malau tidak mendapat kios setelah dilakukan renovasi.
Masalah ini sudah dilaporkan kepada Walikota dan Ketua DPRD namun belum disikapi karena masih tanggungjawab ketua tim relokasi Pasar Kain.
“Kita dari LSM KPK RI meminta agar pembagian dan penempatan pedagang Pasar Kain dikocok ulang dan sebaiknya masalah relokasi pedagang diserahkan ke Dinas Perdagangan, ” tegas Fahmi sembari mengatakan disinyalir ada permainan dalam relokasi pedagang Pasar Kain.
Ketua Tim relokasi pedagang Pasar Kain yang juga wakil Walikota Tebingtinggi Oki Doni Siregar yang coba dikonfirmasi tidak berhasil, bahkan saat dihubungi telepon selularnya tidak aktif.
Laporan : napit