TEBINGTINGGI (MS) – Melihat perkembangan Covid -19 di Kota Tebingtinggi yang setiap hari ada peningkatan ODP (orang dalam pantauan) dan PDP (pasien dalam pemantauan), Walikota Tebingtinggi sudah harus memikirkan melakukan lock down.
Demikian disampaikan salah seorang tokoh Pemuda Kota Tebingtinggi, Irfan kepada Mimbar Sumut, Sabtu (4/4) melihat perkembangan penanganan virus corona di Kota Tebingtinggi.
Menurutnya Irfan, lock down adalah cara terbaik memutus mata rantai penyebaran virus, atau karantina wilayah.
Dalam suasana lock down atau karantina, Pemko Tebingtinggi harus membantu kebutuhan pangan masyarakat, mengingat sisi dari kemanusiaan, masyarakat harus diselamatkan dari wabah virus ini
Sebagai putra asli Kota Tebingtinggi, Irfan menegaskan status 5 PDP itu menjadi kesan yang menakutkan bagi masyarakat. Jumlah ODP dan PDP meningkat karena arus pintu masuk ke Kota Tebingtinggi tetap dibuka.
Status lock down erat hubungannya dengan persoalan makan rakyat. Untuk itu,Pemko Tebingtinggi harus menyediakan lebih kurang Rp 34.000.000.000 guna kebutuhan rakyat jika setiap KK diberikan sebesar Rp 50 ribu per hari selama 14 hari.
Menurut Irfan, anggaran tersebut dapat diambil dari perjalanan dinas baik anggota dewan maupun OPD, sebagaimana yang diusulkan anggota dewan Imam Ansyori dari Fraksi Gerindra.
Laporan : Jihan