Pj. Wali Kota Tebingtinggi : “Pencanangan Kampung Berkualitas Dapat Atasi Penyakit Soaial Masyarakat”

TEBINGTINGGI (mimbarsumut.com) – Pj. Wali Kota Tebingtinggi Drs. Syarmadani, M.Si mengatakan melalui Kampung Keluarga Berkualitas, kiranya bisa menjadi salah satu penyelesaian masalah penyakit masyarakat, seperti penyalahgunaan narkoba, kekerasan terhadap anak dan pelecehan seksual.

Hal ini disampaikan Pj. Wali Kota Tebingtinggi dalam bimbingan dan arahan saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Pencanangan Kelurahan Menjadi Kampung Keluarga Berkualitas di Kota Tebingtinggi, Rabu (13/9/2023) di gedung Hj. Sawiyah Jalan Dr. Sutomo.

Kegiatan ini digelar Dinas PPKB (Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) bersama dengan Kantor Perwakilan (Kaper) BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Sumatera Utara (Sumut).

“Kita ambil langkah konkrit, tidak hanya himbauan tapi keluarga juga menjaga, mengingatkan jangan sampai lepas kontrol. Mudah-mudahan kedepan, penyakit masyarakat dan kekerasan pada anak ini bisa ditekan dan dicegah, dengan dimulai dari keluarga.

Mari bersama kita mencanangkan Kampung Keluarga Berkualitas, InsyaAllah ini menjadi awal Kota Tebingtinggi menjadi lebih baik dimasa akan datang,” ujar Pj. Wali Kota.

Dalam sambutan Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Sumatera Utara Dr. Munawar Ibrahim, SKP., M.PH., menyampaikan bahwa Kampung Keluarga Berkualitas ini tidak terlepas dari Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas.

Inpres ini berisi instruksi untuk menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-langkah secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk meningkatkan kualitas keluarga dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas melalui beberapa cara.

“Maka diharapkan Kampung Keluarga Berkualitas dapat dibentuk dan dikembangkan baik secara kuantitas maupun secara kualitas,” harapnya.

Selanjutnya, Kaper BKKBN Sumut menyampaikan data prevalensi stunting di provinsi Sumatera Utara tahun 2022 sebesar 21,10 persen atau turun 4,7 persen dari 25,80 persen ditahun 2021.

“Sedangkan prevalensi stunting di Kota Tebingtinggi 2022 sebesar 19,6 persen, sedangkan tahun 2021 sebesar 17,23 persen, naik 2.3 persen. Ini memberi masukan kepada kita semua untuk mewaspadai tahun 2023,” ungkapnya.

Ditambahkannya, bahwa tim penilaian yang terdiri dari tenaga kesehatan saat ini sedang melaksanakan survey status stunting diseluruh Indonesia.

“Oleh karena itu kita harapkan agar prevalensi stunting di Kota Tebing Tinggi menurun, agar bisa mencapai 15 persen di tahun 2023 ini dan mencapai angka ideal di tahun 2024 yakni 14 persen,” harapnya.

Selanjutnya, terkait Kampung Keluarga Berkualitas di Kota Tebingtinggi, dirinya mengatakan realisasi kedalam registrasi untuk dapat segera dilaksanakan, supaya Kampung Keluarga Berkualitas di Kota Tebingtinggi terdaftar dan teregistrasi di data nasional, sehingga Kota Tebingtinggi akan tercatat memang rutin melaksanakan ini.

“Apresiasi ini Kota Tebingtinggi akan lebih baik lagi, baik dalam hal pembangunan keluarga berencana dan pembangunan manusia Indonesia dimasa akan datang. Terimakasih, semoga Kota Tebing Tinggi menjadi lebih baik lagi dimasa akan datang,” tutup Kepala Karpe BKKBN Sumut.

Kadis PPKB Hj. Nina Zahara, MZ., S.H., M.AP.  dalam laporannya mengatakan, adapun tujuan dari kegiatan ini, yakni terwujudnya kesamaan persepsi bagi pelaksana dan pengelola program dalam mengintegrasikan program pembangunan lintas sektor di Kampung Keluarga Berkualitas, terwujudnya keterpaduan program dan kegiatan pembangunan lintas sektor di kampung keluarga berkualitas.

Tercapainya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembangunan lintas sektor di kampung keluarga berkualitas, terselenggaranya pembangunan keluarga dalam seluruh dimensinya, baik dimensi fisik, sosial budaya, maupun ekonomi secara holistik dan terpadu.

Dan tercapai kualitas keluarga dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, sehat jasmani dan rohani, berkarakter dan produktif, aktif dalam kehidupan sosialnya serta mempunyai lingkungan yang sehat.

Untuk diketahui, saat ini terdapat 30 Kelurahan yang telah menjadi Kampung Keluarga Berkualitas dari total 35 Kelurahan yang ada di Kota Tebingtinggi.

Laporan : napit

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed