Sosialisasi Implementasi Sub Penyaluran BPH Migas Di Tebingtinggi

Asisten Administrasi Umum H Kamlan Musrsid SH, mewakili Walikota Tebingtinggi menerima plakat dari Komite BPH Migas Sumihar Panjaitan, dalam sosialisasi Implementasi sub Penyaluran BOH Migas di Tebingtinggi.
TEBINGTINGGI (MS) – Dalam rangka menjamin ketersedian BBM khusunya di wilayah-wilayah yang belum terdapat penyalur, BPH Migas menyelenggarakan Sosialisasi Implementasi Sub Penyalur yang dibuka secara resmi Komite BPH Migas Sumihar Panjaitan, Kamis (14/2) di Hotel Malibou Tebingtinggi.
Hadir dalam acara tersebut Komisi VII DPR RI H Abdul Wahab Dalimunthe, mewakili Gubsu Kadus SDM Jubaidi, mewakili Walikota Tebingtinggi Asisten Administrasi Umum H Kamlan Mursid SH, dari PT Pertamina (Pesero), BPH Migas, PT AKR Corporindo TBK, serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya Sumihar Panjaitan yang merupakan adik kandung dari Trimediya Panjaitan itu mengatakan bahwa BPH Migas telah menerbitkan peraturan 06 tahun 2015 tentang penyedian BBM tertentu dan penugasan yang belum terdapat penyalur, hal ini tidak lain adalah untuk mendapatkan BBM yang murah. Dan hal ini telah dilakukan uji coba di Selayang pada tahun 2016.
Sedang yang mewakili Walikota Tebingtinggi H Kamlan Mursid SH menyampaikan sangat menyambut baik adanya sosialisasi Implementasi Sub Penyalur di Kota Tebingtinggi.
Di Kota Tebingtinggi saat ini ada 8 SPBU yang menyalurkan premium, solar, pertalite, pertamax dan dexilite. Ada juga 2 keagenan dalam pengaluran gas dan disetiap kelurahan ada 8 keagenan. Kami atas nama Pemerintah Kota Tebingtinggi mengharapkan kepada BPH Migas dapat membantu kelancaran Migas, khususnya preminium dan gas 3 kg, sehingga tidak menimbulkan kelangkaan, katanya.
Sementara yang mewakili Gubsu, Kadis SDM Provinsi Sumut Jubaidi mengatakan kegiatan ini kita harapkan dapat terlaksana dengn baik dan sukses serta harus berkelanjutan dan eksis.
Sementara H Abdul Wahab Dalimunthe dari Komisi VII DPR RI, hanya berharap bagaimana bahan – bahan energi ini dapat kita nikmati dan dibeli masyarakat. Disamping itu dirinya meminta kepada para peserta saat ini memasuki tahun Politik, agar menjaga keamanan negeri kita ini agar tetap terjaga dan ekonomi negara kita lebih baik tahun demi tahun kedepannya.
Selanjutnya acara sosialisasi ini menampilkan nara sumber dari PT.Pertamina Persero Rahmad Suud Sinaga, BPH Migas Sumihar Panjaitan, PT AKR Corporindo Tbk Riadi. Disamping para nara sumber menyampaikan beberapa makalah juga dilaksanakan tanya jawab.
Dalam sesi tanya jawab dipertanyakan tentang harga elpiji dan kelangkaan minyak preminium. Dipertanyakan kelangkaan harga gas elpiji 3 kg di pangkalan tertera Rp.17.000, namun hanya sebahagian saja yang dijual ke masyarakat dan sebahagian diangkut dengan angkutan umum baik itu dengan becak maupun kenderaan roda empat.
Begitu juga dengan minyak premium yang begitu masuk ke SPBU langsung habis, karena banyak pemain minyak yang sudah menunggu dengan jerigen bahkan bus yang tangkinya drum.
Menanggapi pertanyaan ini dari PT.Pertamina (Persero) Rahnad Suud Sinaga mengatakan pembeli minyak premium ataupun jenis lainnya di SPBU dalam membeli menggunakan wadah lain harus ada rekomendasi dari Pemko atau SKPD.
Pembelian dipangkalan yang melebihi harga eceran dapat dilaporkan ke Pertamina dengan bukti yang akurat berupa photo-photo atau call ke 135 telp rumah atau melalui HP 021-135, nanti akan ada tim yang akan melakukan pengecekan ke lapangan dan resikonya akan dipotong alokasi ataupun penutupan pangkalan, ujarnya.
Laporan : red
Tinggalkan Balasan