TAPUT (mimbarsumut.com) – Ribuan pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dari berbagai penjuru dunia dengan suara bulat menyerukan agar pemerintah menutup operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL). Seruan iman tersebut disampaikan dalam penutupan Rapat Pendeta HKBP yang digelar di Seminarium Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, pada 27–30 Oktober 2025.
Pernyataan sikap ini dibacakan secara resmi oleh Ketua Rapat Pendeta, Pdt. Maulinus U.W. Siregar, M.Th, bersama Praeses Pdt. Rintalori Sianturi, atas nama 2.007 peserta rapat pendeta yang mewakili 6,5 juta anggota jemaat HKBP di seluruh dunia.
Dalam pernyataannya, para pendeta menegaskan bahwa seruan “Tutup TPL” bukanlah bentuk perlawanan politik, melainkan panggilan iman untuk menjaga kelestarian alam, kesejahteraan rakyat, dan masa depan kehidupan di Tanah Batak dan kawasan Danau Toba.
“Kami sangat berharap, yang terhormat Bapak Presiden Prabowo Subianto mendengar dan mengabulkan jeritan hati ini. Seruan ini bukan untuk kepentingan kami sendiri, melainkan demi keberlangsungan ciptaan Tuhan,” ujar Pdt. Maulinus U.W. Siregar dalam pembacaan pernyataan sikap.
Berikut butir-butir pernyataan sikap para pendeta HKBP:
1. Menolak Penyalahgunaan Kekuasaan dan Ketidakadilan Sosial. Sebagai ciptaan baru di dalam Kristus (2 Korintus 5:17), para pendeta HKBP berkomitmen menolak segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan, ketidakadilan sosial, serta praktik yang merusak kehidupan manusia dan alam ciptaan.
2. Menyerukan Gerakan Moral Melawan Kejahatan Sosial. Pendeta HKBP mengajak seluruh pelayan gereja, majelis (parhalado), warga jemaat, masyarakat, dan pemerintah untuk bersama-sama melawan praktik korupsi, perjudian, penyalahgunaan narkoba, perdagangan manusia, serta perusakan alam.
3. Menolak Eksploitasi dan Perusakan Lingkungan. Para pendeta menegaskan penolakan terhadap segala bentuk eksploitasi sumber daya alam yang merusak lingkungan hidup. Mereka mendesak pemerintah, melalui Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, untuk menindak tegas para pelaku perusakan lingkungan, baik individu maupun korporasi.
“Kami mendesak agar izin operasional dan konsesi PT Toba Pulp Lestari dicabut. Tutup TPL! Tutup TPL! Tutup TPL!” tegas mereka dalam pernyataan bersama.
Seruan tersebut menggema kuat di ruang rapat pendeta, menandai komitmen spiritual HKBP terhadap keadilan sosial dan kelestarian alam sebagai bagian dari panggilan iman gereja di tengah masyarakat.
Laporan : sofian candra lase











