PT Inalum memiliki pabrik anoda sebagai bahan bakar, sebelum digunakan anoda ini harus dipanggang lebih dahulu dengan menggunakan solar (Diesel)
” Sekarang ini Inalum suffort terdapat Dekarbonisasi tidak lagi menggunakan solar, tetapi dirubah menggunakan Livcuefued Natural Gas (LNG),” jelas Direktur Operasional PT Inalum Ivan Emirsyaam dalam laman medsos PT Inalum belum lama ini
Dijelaskannya pembangunan pabrik alumania di Mempawah juga salah satu upaya untuk mengurangi karbon, sebab jika sebelumnya PT Inalum membeli alumina dari Australia, itu membutuhkan jarak tempuh sekitar 7 hari menggunakan kapal laut.
Jika PT Inalum mengambil dari Kalimantan, selain jaraknya hanya sekitar dua hari ini juga merupakan dari bagian mengurangi emosi karbon.
Kapasitas Inalum pada awalnya adalah 225.000 ton per tahun, saat ini sudah meningkat menjadi 275.000 ton per tahun, salah satu upaya adalah melakukan peningkatan teknologi.
Peningkatan teknologi ini Inalum mengupayakan dengan lokasi yang sama dan konsumsi listrik yang lebih rendah dapat meningkatkan jumlah produksi.
” Dulunya untuk memproduksi satu ton aluminium ini butuh 14.000 kwh sekarang sudah bisa turun menjadi 13.500 kwh,” ungkap Emirsyam.
Laporan : Sutan S
