Kisruh Internal Koperasi Desa Merah Putih Lubuk Cuik, Ketua Diduga Didorong Mundur

Batubara, EKBIS, RAGAM143 views

BATUBARA (mimbarsumut.com) – Koperasi Desa Merah Putih (KDKMP) Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara, tengah dilanda kisruh internal. Ketua KDKMP, Welas Harmono, mengaku adanya upaya dari sejumlah pihak, termasuk Penjabat (Pj) Kepala Desa Lubuk Cuik, M.Y. Daulay, untuk mendongkelnya dari posisi ketua.

Kepada wartawan, Senin (27/10/2025), Welas menjelaskan bahwa dalam beberapa kegiatan, pihak pengurus dan Pj Kades telah bertindak tanpa koordinasi dengannya sebagai ketua koperasi. Ia menilai langkah tersebut sebagai bentuk pengabaian terhadap struktur organisasi yang sah.

Puncak ketidakharmonisan terjadi pada Jumat (24/10/2025), saat digelar rapat koperasi tanpa pemberitahuan kepadanya. Dalam rapat itu, Welas merasa disudutkan dan dianggap tidak loyal terhadap koperasi yang telah ia bantu bangun sejak awal.

“Rapat itu tidak melalui koordinasi dengan saya. Saya justru disudutkan seolah tidak mendukung kemajuan koperasi,” ujar Welas.

Permasalahan Dana dan Transparansi

Menurut Welas, KDKMP Lubuk Cuik yang telah ditetapkan sebagai koperasi percontohan tingkat Kabupaten Batubara, awalnya dibentuk dengan semangat gotong royong.

Ia bahkan telah menyetor dana pribadi sebesar Rp1,5 juta sebagai modal awal bersama. Namun, dana tersebut tidak dicampur dengan dana dari para donatur yang dikelola bendahara dan pengurus lain senilai Rp10 juta.

“Saya hanya ingin dana itu diperlakukan adil. Kalau tidak disatukan, setidaknya ada pembagian persentase dalam bagi hasilnya,” jelasnya.

Namun, bendahara koperasi menolak usulan tersebut dengan alasan bahwa modal dari pihak donatur belum kembali.

Proposal Pinjaman Tanpa Koordinasi

Selain itu, Welas juga mengungkapkan bahwa sekretaris koperasi telah mengajukan proposal pinjaman ke bank tanpa sepengetahuannya. Bahkan, pengurus juga telah menunjuk pengelola unit sembako baru tanpa koordinasi.

“Sebelumnya saya sudah mengusulkan nama pengelola, tapi ditolak. Sekarang tiba-tiba sudah ada orang baru yang katanya ditunjuk atas perintah Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, pak Hakim,” ungkapnya.

Welas menegaskan dirinya hanya ingin koperasi berjalan dengan perencanaan bisnis yang realistis dan berkelanjutan. Ia menilai, koperasi seharusnya memperkuat fundamental usaha terlebih dahulu sebelum mengajukan pinjaman ke bank.

“Saya ingin koperasi ini maju dengan analisa bisnis yang matang. Kalau langsung pinjam uang tanpa arah jelas, lalu saya disebut tidak loyal, ini jelas tidak adil. Koperasi ini mau dibawa ke mana ?,” tegasnya.

Koperasi Percontohan Kabupaten Batubara

KDKMP Lubuk Cuik sebelumnya diresmikan langsung oleh Bupati Batubara, Baharuddin Siagian, sebagai koperasi percontohan tingkat kabupaten. Namun, dengan adanya konflik internal ini, masa depan koperasi tersebut kini terancam stagnasi.

Laporan : dewo

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed