BATUBARA (mimbarsumut.com) – Sejumlah peserta kegiatan Batubara Bertanjak Jilid 6 mengeluhkan hadiah lomba yang hingga kini belum juga dicairkan. Padahal, kegiatan budaya tersebut telah selesai lebih dari satu bulan lalu. Keluhan peserta mencuat setelah beredarnya sebuah video di salah satu akun media sosial, Facebook.
Dalam video itu, salah seorang warga Kedai Sianam, Desa Guntung Kecamatan Lima Puluh Pesisir menyampaikan rasa kecewa kepada panitia penyelenggara, karena hadiah yang dijanjikan belum diterima para pemenang lomba.
“Sampai hati bapak membuat kami begini ya. Jauh-jauh saya datang dari Simpang Sianam ke Desa Lima Laras ikut lomba dan menang, tapi sampai sekarang hadiah belum diberikan. Sudah satu bulan setengah kami menunggu,” ujar salah seorang peserta dalam video yang beredar.
Peserta lain yang dikonfirmasi wartawan pada Kamis (23/10/2025) melalui pesan Messenger juga membenarkan hal tersebut.
“Tidak bang, semua peserta yang ikut belum mendapatkan hadiah,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Para peserta berharap persoalan ini segera diselesaikan agar tidak mencoreng nama baik dan marwah budaya Batubara Bertanjak, yang selama ini menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Batubara.
“Jangan gara-gara masalah ini rusak marwah budaya Batubara Bertanjak. Kalau memang dana tidak mencukupi, lebih baik buat acara sederhana seperti Jilid 1, 2, dan 3. Yang penting tidak mengecewakan peserta,” sambung warga itu.
Sementara itu, Ketua Panitia Batubara Bertanjak Jilid 6, yang juga anggota DPRD Batubara dari Partai Gerindra, Muhammad Ridwan, memberikan klarifikasi terkait persoalan tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan terkait kendala yang menyebabkan hadiah belum disalurkan kepada peserta sampai sekarang.
Ridwan menegaskan, kegiatan Batubara Bertanjak merupakan hasil kerja swadaya panitia tanpa dukungan dana besar. Ia menyebut, panitia sudah berupaya maksimal dan bahkan menggunakan dana pribadi demi terselenggaranya acara tersebut.
“Uang satu rupiah pun tak ada yang kami ambil. Justru kami pribadi keluar uang banyak. Batubara Bertanjak ini kegiatan swadaya, kami berjuang lewat proposal, dukungan, dan gotong royong. Kami sudah melakukan yang terbaik untuk melestarikan budaya Melayu,” jelas Ridwan kepada wartawan melalui pesan WhastApp, pada Kamis, (23/10/2025).
Ia juga menambahkan, beberapa kekurangan telah disampaikan dan panitia telah meminta maaf kepada peserta usai penutupan acara.
“Banyak kekurangan yang sudah kami sampaikan permohonan maaf pasca kegiatan penutupan,” katanya.
Para peserta berharap panitia segera menyalurkan hadiah lomba kepada para pemenang agar kepercayaan publik terhadap Batubara Bertanjak tetap terjaga dan nilai budaya Melayu tetap dihormati.
Laporan : dewo