SAMOSIR (mimbarsumut.com) – Pelestarian Danau Toba terus menjadi fokus utama berbagai pihak. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui kegiatan TNI Manunggal Memelihara Danau Toba Bersinar (Bersih, Nauli, dan Ringgas) yang digelar di Pantai Landai, Desa Lumban Gaol, Kabupaten Toba, Kamis (24/4).
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Samosir Vandiko T. Gultom mengungkapkan pentingnya sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian Danau Toba.
“Kami mengapresiasi kolaborasi lintas sektor ini. Sinergitas yang solid merupakan kunci utama dalam menjaga kelestarian lingkungan Danau Toba,” ujar Vandiko.
Lebih lanjut, Vandiko menjelaskan bahwa eceng gondok yang kerap dianggap sebagai gulma, justru kini menjadi sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat di Samosir. Tanaman tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan tangan dan pupuk organik.
“Eceng gondok yang diangkut menggunakan perahu ponton dan konveyor kini dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemkab Samosir juga telah memberikan pelatihan mengenai pengolahan eceng gondok menjadi produk kreatif seperti tas, sandal, dan aneka souvenir lainnya. Ini menjadi salah satu upaya pemberdayaan ekonomi lokal,” tambahnya.
Sementara itu, Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Rio Firdianto, menekankan pentingnya kepedulian kolektif dalam menjaga ekosistem danau. Ia menyebut bahwa permasalahan eceng gondok tidak hanya terjadi di Danau Toba, tetapi juga di berbagai danau lainnya di Indonesia.
“Melalui aksi nyata seperti hari ini, kita buktikan bahwa kerja sama lintas sektor dapat memberikan dampak positif. Kami juga menghadirkan alat berat pembersih eceng gondok sebagai bentuk dukungan konkret. Harapan kami, Danau Toba bisa menjadi model pengelolaan danau berkelanjutan di tingkat nasional,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Mayjen TNI Rio Firdianto bersama para bupati turut serta secara langsung membersihkan eceng gondok di perairan Pantai Landai. Kegiatan ini juga dilaksanakan serentak di wilayah lain di kawasan Danau Toba seperti Kabupaten Samosir, Dairi, Karo, Simalungun, dan Tapanuli Utara.
Sebagai bentuk sinergi regional, seluruh peserta terhubung dalam sesi live Zoom untuk memantau dan mendukung kegiatan di berbagai lokasi.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa upaya pelestarian alam dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan masyarakat, menciptakan ekosistem yang bersih sekaligus berdaya guna.
Laporan : sofian candra lase






