SERGAI (mimbarsumut com) – Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan II Tahun 2025 yang diikuti 25 kepala daerah dari seluruh Indonesia resmi ditutup pada Selasa (18/11/2025) di Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta.
Penutupan ini dihadiri wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya Sugiarto, Gubernur Lemhannas RI Dr. TB Ace Hasan Syadzily, Sekretaris Utama Lemhannas Komjen Pol (Purn) R.Z. Panca Putra S., serta Kepala BPSDM Kemendagri Dr. Sugeng Hariyono.
Program KPPD 2025 merupakan rangkaian pelatihan kepemimpinan yang dilaksanakan di dua lokasi, yakni komponen Jakarta dan komponen Singapura. Program ini merupakan bagian dari agenda KPPD 2014 yang secara resmi dibuka oleh Mendagri Tito Karnavian pada 5 November 2025 di Lemhannas RI.
Pelatihan tersebut terselenggara melalui kemitraan strategis antara Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP), Low Tuck Kwong Foundation, Lemhannas RI, Kemendagri, serta National University of Singapore (NUS).
Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Darma Wijaya menjadi satu-satunya kepala daerah dari Provinsi Sumatera Utara yang mengikuti program ini.
Usai penutupan, kepada wartawan melalui WhatsApp, Rabu (19/11/2025), ia menyampaikan sejumlah poin penting yang dipaparkan pada sesi akhir, termasuk pesan tertulis dari Coordinating Minister for Public Service sekaligus Minister for Defence Singapura, Chan Chun Sing.
Menurut Chan, para peserta telah menjalani pelatihan intensif mencakup penguatan kapasitas kepemimpinan, tata kelola daerah, digitalisasi layanan publik, perencanaan kota modern, hingga pembangunan berkelanjutan.
“Selama di Singapura, kami tidak hanya belajar di kelas tetapi juga mengikuti kunjungan lapangan yang memperlihatkan praktik tata kelola pelayanan publik berstandar global,” ujar Darma Wijaya.
Beberapa lokasi kunjungan tersebut antara lain TuasOne Waste to Energy Plant, Punggol New Town, ST Engineering InnoSuite, ITE College East, Singapore City Gallery, dan Marina Barrage.
Peserta juga menerima paparan mendalam mengenai reformasi pendidikan, transformasi kesehatan, inovasi digital, hingga tata kelola kota dari para pakar senior Singapura.
Darma Wijaya menyebut salah satu sesi paling berkesan adalah dialog penutup bersama Chan Chun Sing, yang menekankan pentingnya kepemimpinan adaptif, ketahanan institusi, serta profesionalisme birokrasi dalam menghadapi tantangan global dan lokal.
Selain itu, peserta juga mendapat kehormatan menghadiri jamuan makan malam eksklusif bersama Emeritus Senior Minister (ESM) Goh Chok Tong di The Halia, Singapore Botanic Gardens.
Dalam kesempatan tersebut, Goh Chok Tong menyinggung hubungan Indonesia–Singapura, perkembangan ekonomi kawasan, serta nilai-nilai fundamental dalam kepemimpinan jangka panjang.
Chairperson PYC, Filda C. Yusgiantoro, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan KPPD 2025 yang dinilai bukan hanya memperkaya pengetahuan teknokratis para kepala daerah, tetapi juga membuka ruang dialog strategis lintas negara.
Menurut Filda, PYC berkomitmen memperkuat kapasitas kepemimpinan daerah sekaligus menjadi jembatan kolaborasi internasional. PYC berperan aktif dalam koordinasi delegasi, penyusunan agenda, serta diplomasi program di Singapura. Sementara itu, dukungan Low Tuck Kwong Foundation berkontribusi besar dalam penyelenggaraan sesi kelas dan kunjungan lapangan.
Dengan selesainya seluruh rangkaian kegiatan di Singapura dan Jakarta, para peserta diharapkan kembali ke daerah masing-masing dengan membawa rencana tindak lanjut untuk memperkuat tata kelola pemerintahan serta peningkatan kualitas layanan publik.
“Program KPPD diharapkan mampu melahirkan pemimpin daerah ,Bupati dan Wali Kota yang visioner, adaptif, dan berorientasi pada keberlanjutan, sesuai kebutuhan pembangunan Indonesia ke depan,” pungkas Bupati Darma Wijaya mengutip pernyataan Ketua PYC.
Laporan : sutrisno
Fhoto bersama selesai acara KPPD di jakarta.






