TAPANULI UTARA (mimbarsumut.com) – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara, tidak hanya menghadirkan kemeriahan lewat berbagai kegiatan lansia, tetapi juga menjadi momentum penting bagi warga untuk menyuarakan apresiasi terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di bawah kepemimpinan Kepala UPT Puskesmas Pangaribuan, dr. Donda Marion Purba.
Acara HKN yang berlangsung pada Jumat, 14 November 2025, itu dipusatkan di halaman Puskesmas Pangaribuan. Sejak pagi, lokasi kegiatan mulai dipadati para lansia dari berbagai desa yang mengikuti rangkaian perlombaan. Keceriaan terlihat begitu kuat, menjadi gambaran semangat masyarakat untuk hidup sehat.
Kegiatan dimulai dengan senam lansia bersama yang dipandu instruktur kesehatan. Para peserta, sebagian besar berusia di atas 60 tahun, tampak bersemangat mengikuti gerakan demi gerakan.
Lomba senam Tipikun, salah satu indikator kebugaran yang kini digiatkan pemerintah menjadi bagian utama acara. Penilaian meliputi kekompakan, kesesuaian gerakan, ritme, dan stamina peserta.
“Senam seperti ini bukan hanya untuk perlombaan. Ini bagian dari upaya menjaga produktivitas lansia agar tetap sehat dan aktif,” kata Rosinta Hutabarat, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Tapanuli Utara, yang hadir mewakili pemerintah daerah.
Setelah melalui penilaian panjang, panitia mengumumkan pemenang untuk dua kategori Juara Utama dan Harapan.
Kategori juara utama, juara 1 Desa Godung Borotan, juara 2 Desa Pakpahan, juara 3 Desa Lumban Sormin
Harapan 1, Desa Harianja, harapan 2 Desa Najumambe
Di luar kemeriahan perlombaan, satu hal yang paling menarik perhatian adalah banyaknya apresiasi masyarakat terhadap perubahan pelayanan Puskesmas Pangaribuan dalam satu tahun terakhir.
Tahun ini, Puskesmas Pangaribuan mencatat peningkatan kunjungan pasien, percepatan layanan, serta penurunan beberapa kasus yang dapat dicegah lewat posyandu. Program jemput bola ke desa-desa juga makin intensif dilakukan.
“Sekarang petugas Puskesmas lebih sering turun ke desa. Pelayanan cepat, tidak berbelit, dan lebih manusiawi. Kami merasakan perbedaan di bawah kepemimpinan dr. Donda,” ujarnya.
Beberapa warga lain juga menilai Puskesmas kini lebih aktif dalam edukasi gizi balita, pencegahan stunting, dan pemeriksaan rutin lansia.
Ketua DPD Jaringan Laskar Nusa Bangsa (JLN) Taput, Kennedy Gultom, turut hadir dan memberikan penilaian positif terhadap penyelenggaraan HKN maupun peningkatan kualitas layanan kesehatan.
Menurut Kennedy, apa yang dilakukan dr. Donda Marion Purba sejalan dengan kebutuhan masyarakat desa yang memerlukan pelayanan cepat dan dekat dengan tempat tinggal mereka.
“Kami melihat transformasi pelayanan yang nyata. Program Puskesmas Pangaribuan sekarang lebih membumi. Ini kepemimpinan yang berorientasi pada masyarakat akar rumput,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa model pelayanan seperti ini layak diterapkan di kecamatan lain di Tapanuli Utara.
Dalam sambutan penutup, dr. Donda Marion Purba menggarisbawahi pentingnya memperkuat posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan desa. Menurutnya, posyandu yang aktif akan mengurangi beban puskesmas dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Kami fokus melakukan pelatihan kader, supervisi rutin, dan monitoring program gizi. Posyandu bukan hanya tempat timbang balita, tetapi pusat pencegahan penyakit,” jelasnya.
Ia juga menekankan komitmen Puskesmas Pangaribuan untuk memastikan perubahan positif yang dirasakan warga terus berlanjut.
“Kegiatan HKN ini adalah momentum. Tugas kami memastikan pelayanan kesehatan tidak berhenti pada seremoni, tetapi berjalan sepanjang tahun,” sebutnya.
Perayaan HKN kali ini dianggap berhasil bukan hanya karena kemeriahan lomba, tetapi karena mampu memperkuat hubungan antara tenaga kesehatan, pemerintah kecamatan, dan masyarakat.
Bagi warga, HKN menjadi ruang untuk menyampaikan aspirasi dan harapan agar pelayanan kesehatan di desa terus membaik. Bagi tenaga kesehatan, HKN adalah pengingat akan tugas penting menjaga masyarakat tetap sehat.
Puskesmas Pangaribuan berencana memperluas program pelayanan jemput bola ke lebih banyak desa pada tahun 2026, termasuk screening penyakit kronis, edukasi kesehatan ibu hamil, dan pemeriksaan gizi balita.
Laporan : sofian candra lase











