5 Menu Sarpan Penyebab Gangguan Pencernaan

JAKARTA (MS) ‐ Rasa kenyang yang muncul bahkan sebelum makan, perut tidak nyaman setelah makan, mual, kembung bahkan seperti ada rasa terbakar di perut bagian bawah merupakan tanda-tanda gangguan pencernaan. Salah satu penyebab gangguan pencernaan boleh jadi karena menu sarapan Anda.

Gangguan pencernaan juga bisa timbul akibat kebiasaan makan terlalu cepat atau terlalu banyak. Pilihan makanan pedas, berlemak atau berminyak turut memicu masalah. Belum lagi kebiasaan terlalu banyak konsumsi kafein, alkohol, cokelat dan minuman bersoda.

Memulai hari dengan rasa tidak nyaman pada perut jelas bakal merusak aktivitas. Ada baiknya, mengecek ulang menu sarapan Anda, karena beberapa menu bisa jadi penyebab gangguan pencernaan.

1. Makanan tinggi serat
Konsumsi serat memang menyehatkan pencernaan. Anda pun bisa merasa kenyang lebih lama sehingga menghindari makan berlebih di siang hari. Terdengar tepat jika menjadikan makanan tinggi serat sebagai menu sarapan. Namun Anda patut waspada dengan kembung.

“Konsumsi banyak serat saat tubuh tidak terbiasa dengannya bisa menimbulkan usus yang tidak bahagia. Perlahan tambahkan serat pada asupan harian jadi usus bisa terbiasa dan pastikan untuk minum lebih banyak air kapanpun Anda mengonsumsi serat,” jelas ahli diet Amanda Sauceda mengutip dari Livestrong.

Dalam produk-produk di pasaran, label ‘tinggi serat’ kadang mengandung serat hingga 15 gram atau lebih per sajian. Buat sebagian orang, serat sebanyak ini sulit ditoleransi dan mungkin sebagian lainnya bisa menerima.

2. Makanan dengan pemanis buatan
Menurut Sauceda, usus tidak selalu cocok dengan pemanis buatan. Pernah ada penelitian yang membuktikan hubungan konsumsi pemanis buatan dengan efek merugikan pada mikrobioma usus.

Ada beberapa produk makanan yang mengandung pemanis buatan seperti yogurt ‘ringan’, bubuk protein rendah gula, atau jeli bebas gula. Sebaiknya pilih opsi menu sarapan yang memiliki rasa manis alami bebas dari pemanis buatan.

3. Jus
“Jus, iya, bahkan jus seledri, tidak selalu cocok untuk usus dan bisa mengakibatkan kembung atau gangguan pencernaan. Saat Anda membuat jus, serat-serat terampas dan Anda hanya mengonsumsi gula yang bisa membuat usus menderita,” jelas Sauceda.

Daripada jus, sebaiknya coba ganti dengan smoothie. Smoothie tetap menyimpan kebaikan serat dan membantu menyehatkan usus.

4. Makanan tinggi FODMAP
FODMAP merupakan kependekan dari fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides dan polyols atau kandungan oligosakarida, disakarida, monosakarida dan poliol yang dapat difermentasi. Sauceda berkata, makanan dengan tinggi FODMAP bisa memicu kembung atau gangguan pencernaan.

Mungkin agak sulit dipahami sebab ini tidak hanya ditemukan pada satu atau dua kelompok makanan tertentu tapi tersebar di semua kelompok makanan seperti buah-buahan, sayuran, sereal, biji-bijian, produk susu, kacang-kacangan dan daging. Sebagai contoh, apel tinggi FODMAP tapi tidak dengan jeruk.

5. Tidak sarapan
Memilih tidak sarapan agar perut tidak mengalami gangguan pencernaan jelas bukan pilihan baik. Melewatkan sarapan juga akan mengakibatkan efek serupa yakni gangguan pencernaan.

“Jika Anda seorang yang kerap melewatkan sarapan maka perut bakal kembung di pertengahan pagi. Cobalah menyantap sedikit makanan untuk sarapan,” kata Sauceda.(CNN Indonesia).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed