Kapus Pangaribuan Absen di HUT RI ke-80 dan Tidak Tampak di Puskesmas, Publik Pertanyakan Komitmen Pelayanan

TAPUT (mimbarsumut.com) – Kinerja pelayanan kesehatan di Kecamatan Pangaribuan kembali menjadi sorotan publik. Hal ini dipicu absennya Kepala Puskesmas (Kapus) Pangaribuan pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Lapangan Godung HKBP Pakpahan pada 17 Agustus 2025. Tidak hanya diacara kenegaraan, kehadiran Kapus juga tidak terlihat di Puskesmas Pangaribuan pada hari yang sama.

Wartawan mimbarsumut.com yang melakukan pengecekan langsung mendapati pintu pelayanan memang terbuka, tetapi ruang pemeriksaan tidak dijaga tenaga dokter. Beberapa pasien yang datang pun mengaku kecewa karena tidak menemukan layanan medis sebagaimana mestinya.

“Tadi ada orang sakit datang, tapi dokternya tidak ada. Kami bingung harus berobat ke mana lagi,” ujar seorang warga dengan nada kesal.

Sorotan publik semakin menguat setelah pada Senin, 18 Agustus 2025, wartawan kembali mendatangi Puskesmas Pangaribuan dan memastikan Kapus tidak berada di tempat. Kondisi berulang ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pola kepemimpinan dan komitmen pelayanan dibawah Kapus Pangaribuan.

Absennya tenaga medis di saat pasien membutuhkan menimbulkan kekhawatiran, sebab Puskesmas adalah garda terdepan layanan kesehatan masyarakat. Publik menilai seharusnya ada pengaturan yang jelas agar pelayanan tetap berjalan, meski pimpinan menghadiri kegiatan resmi atau agenda lainnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Puskesmas Pangaribuan belum memberikan penjelasan resmi terkait ketidakhadiran Kapus maupun dokter. Publik berharap klarifikasi segera disampaikan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang lebih luas.

“Kalau ada kegiatan besar seperti HUT RI, itu penting. Tapi jangan sampai orang sakit jadi terabaikan,” kata seorang warga lain menegaskan.

Redaksi mimbarsumut.com membuka ruang klarifikasi bagi Kapus Pangaribuan, sehingga informasi dapat tersaji secara berimbang dan memberikan gambaran yang utuh kepada masyarakat. Bagi warga, harapan utamanya sederhana: pelayanan kesehatan harus hadir kapan pun dibutuhkan, tanpa terganggu oleh agenda apa pun.

Laporan : sofian candra lase

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed