DPW MAZILAH Tanjungbalai Netral Pada Pemilu 2019

POLITIK, RAGAM, TanjungbalaiDibaca 914 Kali
Sekretaris DPW MAZILAH Nazmi Hidyat Sinaga SH

TANJUNGBALAI (MS) – Dewan Pimpinan Wilayah Majelis Dzikir Ash – Sholah (DPW MAZILAH) Tanjungbalai menarik dukungan dari pasangan calon Presiden – wakil Presiden No 1 dan MAZILAH bersikap netral pada Pemilu 2019.

Demikian disampaikan Sekretaris DPW MAZILAH Kota Tanjungbalai, Nazmi Hidayat Sinaga SH kepada Wartawan saat diwawancarai, Jumat (15/3).

“Tanpa bermaksud mendahului dan melangkahi pimpinan (Ketua), saya menyatakan permohonan maaf yang sebesar – besarnya karena menarik dukungan dari Paslon 01 pada perhelatan akbar pesta demokrasi,” ungkap Sinaga.

Bahkan ia menyatakan dengan tegas bahwa pihaknya mengambil sikap netral pada konstelasi politik 17 April 2019 nanti.

Dia juga mengatakan, bahwa hal itu dilakukannya, mengingat Mazilah Tanjungbalai bersifat independent dan tidak bergantung kepada pihak lain.

“Maka Saya menginginkan dan menyerukan DPW MAZILAH Tanjungbalai agar tetap digaris perjuangan untuk menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, bersikap dan bertindak tegas jika agama dihina, Nabi dilecehkan dan Ayat Suci Al-Qur’an dinistakan.

Persoalan dukung – mendukung, pilih memilih memang sangat diperlukan, sebab kita tidak mungkin membiarkan orang yang kita anggap tidak kredibel akan memimpin suatu negara”, ucap Nazmi.

Selain itu, pihaknya selaku Sekretaris Mazilah Tanjungbalai dengan tegas juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran pengurus untuk bebas menentukan pilihan dan berhak berpartisipatif dalam menentukan pilihan politiknya tanpa ada ‘intervensi’.

Intervens merupakan pelanggaran hak asasi karena mengkebiri hak demokrasi dan kebebasan seseorang untuk menentukan pilihan.

“Yang terpenting, siapapun pilihan kita, siapapun yang kita usung, marilah bersama – sama tetap menjaga ukhuwah islamiah dan silaturahmi,” tegasnya.

Sebab, menurutnya, pentingnya menjaga kerahmatan Islam dalam membingkai kebhinekaan, itu sangat berpengaruh di dalam perkembangan dan kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ke depannya.

Laporan : Gani

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed