
TANJUNGBALAI (MS) – Perketat pengawasan barang masuk dari Malaysia, Karantina Pertanian Tanjungbalai Asahan meluncurkan program Quick Wins.
Melalui program Quick Wins yaitu program yang diarahkan langsung Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Karantina Pertanian melakukan kerja sama dengan Bea Cukai Teluk Nibung.
Kerja sama yang dimaksud adalah pemanfaatan nesin pemindai (X-Ray) dalam bentuk pengawasan bersama komoditas pertanian Wajib Periksa Karantina. Kerja sama ini dilakukan untuk mencegah masuknya barang-barang yang berpotensi membawa penyakit hewan dan penyakit tumbuhan dari negara Malaysia.
“Program ini dapat berjalan berkat kerja sama dengan Bea Cukai Teluk Nibung. Harapannya sinergisitas yang dijalin ini semakin meningkat. Bagaimanapun, hal ini kita lakukan untuk menjaga RI dari serangan penyakit hewan dan penyakit tumbuhan,” ungkap Kepala Karantina Pertanian Tanjungbalai Asahan drh Bukhari, Selasa (12/11) di ruangan aula Bea Cukai Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
“Bentuk kerja sama ini merupakan hal yang sangat positif. Kami siap membantu rekan-rekan Karantina Pertanian,” ungkap Khairil Anwar, S.Sos, M.Si, Pelaksana Harian Kepala Bea Cukai Teluk Nibung.
Pemanfaatan Mesin Pemindai (X-Ray) dalam Bentuk Pengawasan Bersama Komoditas Pertanian Wajib Periksa Karantina secara resmi diluncurkan di aula Bea Cukai Teluk Nibung di Pelabuhan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai.
Program ini sejalan dengan wujud nyata pelaksanaan MoU / Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Bea Cukai, Badan Karantina Pertanian (Barantan), dan Badan Karantina Ikan dan Pengawasan Mutu (BKIPM).
Peresmian program ini memperlihatkan kepada tamu undangan terkait simulasi dan pelaksanaan pengawasan bersama yang dilakukan Petugas Bea Cukai Teluk Nibung dan Petugas Karantina Pertanian Tanjungbalai Asahan.
Laporan : Gani