Gus Irawan Pasaribu : “Pemerintah Tergesa-gesa Ambil Alih Saham Freeport

H Gus Irawan narasumber pada acara 4 pilar kebangsaan. (Foto :MS / Iwan Sumadi)

PADANGSIDIMPUAN (MS) – Ketua Komisi VII DPR RI H. Gus Irawan Pasaribu, S.E.Ak, MM, CA menilai pengambil alihan saham Freeport hanya ‘gagah gagahan’ doang.

“Kalaulah pemerintah tergesa-gesa melakukan pengambil alihan saham Freeport, istilah orang kita Tapsel . . . ‘pateal tealhon doi’ (gagah gagahan -red), tolong dipahami bahwa sebelumnya kontrak Freeport akan segera berakhir pada tahun 2021,” jelas Gus Irawan politisi Gerindra yang juga putra Tabagsel.

Hal ini disampaikan Gus Irawan saat menghadiri sosialisasi 4 pilar kebangsaan, Minggu (23/12) di gedung Serbaguna Harapan Bunda, Jalan lintas Sihoring horing – Batunadua Kota Padangsidimpuan.

“Tunggu dan sabar dalam beberapa tahun lagi, ini nggak perlu harus mengeluarkan cost atau anggaran yang begitu tinggi, PT Freeport akan kembali ke Republik Indonesia, ini tepatnya tahun 2021. Ubtuk apa kita harus bayar dengan USD 3,8 miliar, itu kan pastivkembali,” papar Gus Irawan.

Namun sekarang dipaksakan diambil alih.Saya lihat pemerintah itu kalah malu,karena bulan Agustus lalu sudah dibangun opini Freeport sudah dikuasai.Temuan BPK di Freefort ada temuan kerusakan ekosistem sebesar USD 13,59 miliar.

Pada temuan laporan pemeriksaan BPK tersebut, harga rupiah terhadap dollar masih sekira Rp.13.422 maka ketemu angka sebesar Rp 185 triliun. “Mari kita lihat itu tanggungjawab siapa, apakah itu tanggung jawab si perusak. Siapa yang merusak, yang merusak kan PT Freefort” tandas,” papar Gus Irawan.

Ia menambahkan, disisi lain pengambil alihan saham Freeport tersebut, pemerintah tidak seharusnya mengeluarkan dana USD 3,8 miliar, karena PT. Freeport masih memiliki kewajiban kepada negara sebesar USD 13,59 miliar.

“Kita telah berulang kali memanggil PT Freeport sendiri, bersama Pemerintah, yang terakhir kita ingatkan dalam rapat-rapat di DPR, kalau pun mengambil alih PT Freeport, diselesaikan dulu persoalan lingkungan yang diindikasikan sebesar Rp 185 triliun itu,” jelasnya.

Sosialisasi 4 pilar kebangsaan, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. acara diselenggarakan di gedung serbaguna Harapan Bunda, Minggu ( 23/12-2018 ) Jalan lintas Sihoring horing – Batunadua Kota Padangsidimpuan.

Gus Irawan datang ke Padangsidimpuan untuk menggelar sosialisasi 4 pilar kebangsaan sekaligus sebagai narasumber. Kegiatan itu juga dihadir Ketua komisi III DPRD Kota Padangsidimpuan Imron Dalimunthe, Erwin Sinaga Anggota DPRD Padangsidimpuan dari partai Gerindra, ketua Partai Gerindra kota Padangsidimpuan Ir Rusydi Nasution, Habib Nasution ( Caleg DPRD dapil I dari partai Gerindra ) para kepala desa / lurah, kepala dusun se-Kota Padangsidimpuan dan kader partai Gerindra.

Laporan : Iwansumadi

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed